Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Sylviana, Warga Minta Status Rusunawa Daan Mogot Jadi Rusunami

Kompas.com - 24/11/2016, 13:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI nomor pilih dua Sylviana Murni menerima sejumlah keluhan saat mendatangi warga di Jalan Djahiri, Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Kamis (24/11/2016).

Abdul Azis, salah seorang warga dari Rusun Daan Mogot, mengatakan, sengaja datang untuk menyampaikan keluhan serta harapannya kepada Sylviana.

Kepada Sylviana, Azis meminta agar status Rusunawa Daan Mogot dijadikan sebagai rumah susun sederhana milik (rusunami). Azis mengatakan, warga bersedia menyicil pembayaran rusunami tersebut tiap bulan.

"Kami bisa bayar (nyicil) tiap bulan dan sampai beberapa tahun kemudian itu milik kami. Soalnya nanti takutnya ada aturan macam-macam, kami diusir lagi," ujar Azis.

Azis juga mengeluhkan air bersih yang sulit didapatkan oleh warga Rusun Daan Mogot.

Menjawab harapan tersebut, Sylviana mengatakan, kewenangan menjadikan rusunawa menjadi rusunami bukan berada di tangan Pemprov DKI. Sylviana menyebut, ada Undang-undang yang mengatur penggantian status hunian tersebut.

Sylviana mencontohkan rumah susun yang ada di Singapura. Menurut dia, rumah susun di negara tersebut juga tidak pernah dijadikan hak milik.

"Tapi biarlah itu jadi kajian tersendiri karena sudah banyak laporan seperti itu ke saya," ujar Sylviana.

Terkait air bersih, Sylviana mengaku telah memiliki konsep agar air bersih bisa dinikmati warga Ibu Kota termasuk warga rusun. Salah satu konsep yang masih dikaji ialah air keran yang langsung bisa diminum oleh masyarakat.

"Step terakhir adalah air bisa diminum, tapi yang penting semua bisa mendapat air bersih," ujar Sylviana.

Penyediaan air bersih merupakan satu dari 10 program unggulan yang akan dilaksanakan Sylviana Murni bersama calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono jika terpilih menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2017.

Kompas TV Sosok Lembut Sylviana di Tengah Kerasnya Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com