Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Diatur, Ibu-ibu di Rumah Lembang Dilarang Cium, Peluk, dan Cubit Ahok

Kompas.com - 29/11/2016, 10:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sambil menunggu kehadiran calon gubernur petahan DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, warga yang hadir di Rumah Lembang diberi pengarahan oleh tim sukses.

Tim sukses di bidang keamanan, Audi Tambunan, naik ke atas panggung dan menyampaikan pesan untuk warga yang didominasi oleh ibu-ibu. Salah satu pesan yang menarik, Audi mengingatkan kepada warga untuk tidak mencium Basuki atau Ahok.

"Khusus untuk ibu-ibu, jangan mencium! Kedua, jangan memberikan minyak apa pun di muka Pak Ahok," ujar Audi di Rumah Lembang, Menteng, Selasa (29/11/2016).

Ibu-ibu yang hadir langsung tertawa mendengar pesan itu. Audi mengatakan, tim sebenarnya paham bahwa tidak ada niat buruk dari warga yang melakukan itu. Namun, sebaiknya tidak perlu mencium atau memberikan minyak apa pun.

"Enggak usah juga pakai cubit-cubit. Kan sudah ada yang di rumahnya, cubit saja itu sampai biru. Terus kalau mau foto, enggak usah sampai peluk-peluk ya, Bu," ujar Audi.

Audi pun meminta maaf jika membuat peraturan sedikit ketat bagi warga yang ingin berinteraksi dengan Ahok. Namun, hal itu untuk kebaikan Ahok juga. Audi mengatakan, pengamanan ini perlu dilakukan karena ibu-ibu suka sulit diatur.

"Maaf ya Bu kalau saya agak keras karena ibu-ibu ini, mohon maaf ya, agak susah diatur. Apalagi kalau ada Pak Ahok, he-he-he," ujar Audi.

Para ibu yang hadir tertawa lagi. Mereka pun menyanggupi permintaan tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com