Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Diminta Pertimbangkan Mekanisme Penghitungan Insentif untuk PPSU "Shift" Malam

Kompas.com - 09/12/2016, 20:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) menyambut baik rencana Pemda DKI yang hendak memberikan insentif bagi PPSU dan pekerja harian lepas (PHL) yang bekerja saat malam.

Rizki, PPSU dari Kelurahan Palmerah, Jakara Barat mengatakan,  insentif yang hendak diberikan oleh Pemprov DKI sudah lama dinantikannya.

Ini karena, pekerjaan pada malam hari membutuhkan ekstra tenaga serta membutuhkan ketelitian akibat kondisi malam yang rawan kecelakaan kerja.

"Kalau saya sih setuju saja, karena kita kerjanya juga nggak bisa sembarangan ya kalau malam hari," ujar Rizki kepada Kompas.com di kantor Kelurahan Palmerah, Jumat (9/12/2016).

Rizki menambahkan, pada shift malam, petugas PPSU bertugas untuk memeriksa sejumlah fasilitas umum seperti memeriksa lampu jalan, hingga kondisi got jika hujan tiba. Belum lagi ketika hujan deras yang membuat sejumlah daerah banjir, petugas PPSU harus siap berbasah-basahan di malam hari.

Senada dengan Rizki, petugas PPSU Palmerah lainnya, Sahri menyebut insentif tersebut bisa menambah semangat untuknya bekerja.

"Makin semangat nanti Mas. He-he-he," ujar Sahri.

Kasi Sarana Prasarana dan Kebersihan Lingkungan Kelurahan Palmerah, Syakira Umdah, mengatakan, belum mengetahui perihal rencana pemberian insentif tersebut.

Namun, jika rencana itu terealisasi, pihaknya meminta agar ada mekanisme hitungan yang jelas untuk pemberian insentif. Ini agar tidak ada kecemburuan antar anggota PPSU. Setiap hari, anggota PPSU dibagi dalam tiga shift. Shift pertama pukul 07.00-15.00 WIB, shift kedua pukul 15.00-23.00 WIb, dan shift tiga pukul 23.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB.

"Kalau mau diadakan insentif yang mau bekerja malam, seperti apa, pemberiannya seperti apa? Tapi yang pasti harus berkeadilan," ujar Syakira.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggodok aturan pemberian insentif untuk pekerja harian lepas (PHL) dan petugas Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU).

Insentif ini akan diberikan kepada mereka yang masuk shift malam karena beban kerja yang dihadapi lebih besar pada malam hari. Namun, Pemda DKI masih menggodok aturan untuk pemberian insentif tersebut.

Kompas TV Lurah Rekrut Warga Jadi Petugas PPSU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com