Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Elektabilitas Cagub-Cawagub DKI dalam Dua Hasil Survei

Kompas.com - 16/12/2016, 07:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 dalam waktu yang hampir bersamaan. Kedua lembaga survei tersebut juga merilis hasil penelitiannya dalam selisih satu hari.

LSI Denny JA terlebih dahulu merilis hasil survei mereka pada Rabu (14/12/2016). Hasilnya, elektabilitas pasangan Agus Hatimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menempati urutan nomor satu dengan dukungan 33,6 persen.

Di urutan kedua, ada pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan dukungan 27,1 persen, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh dukungan 23,6 persen, menempati posisi ketiga.

Mereka yang belum memutuskan (undecided voters) sebesar 15,70 persen.

Menurut survei itu, 60,3 persen responden Jakarta menyatakan ingin gubernur baru. Dari angka 60,3 persen, sebesar 47,6 persen mendukung Agus-Sylvi sebagai gubernur DKI, sedangkan Anies-Sandi didukung oleh 34,8 persen responden.

"Untuk sentimen ingin gubernur baru, jika pilkada hari ini, Agus lebih dipilih dibandingkan Anies," ujar Denny JA, Rabu.

Survei LSI Denny JA dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden selama enam hari, yakni 1-6 Desember 2016. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini plus minus 4,8 persen.

Survei ini dibiayai dengan dana sendiri, dan dilengkapi pula dengan kualitatif riset (FDG/focus group discussion, media analisis, dan indepth interview).

Berbeda dengan LSI

Meski dilakukan dalam waktu yang bersamaan, hasil kedua lembaga survei bernama mirip itu justru berbeda. Jika Agus-Sylvi menempati puncak elektabilitas dan Ahok-Djarot di urutan kedua dalam survei LSI Denny JA, kondisinya terbalik pada hasil survei yang dilakukan LSI.

Elektabilitas Ahok-Djarot justru berada di urutan pertama dengan tingkat keterpilihan 31,8 persen dalam survei LSI. Di urutan kedua, Agus-Sylvi didukung oleh 26,5 persen responden. Sementara Anies-Sandi berada di urutan ketiga mendapat dukungan 23,9 persen. Adapun responden yang belum memutuskan sebesar 17,8 persen.

Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi, mengatakan, ketiga pasangan cagub-cawagub masih berpotensi memenangkan Pilkada 2017 karena tidak ada pasangan yang sangat dominan dibandingkan yang lain.

"Kita harus melihat bahwa ketiga pasangan calon masih punya potensi saling mengungguli, tidak ada yang dominan," ujar Dodi, sapaan Kuskridho, saat merilis hasil survei LSI, Kamis (15/12/2016).

Survei LSI digelar pada 3-11 Desember 2016. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 800 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini plus minus 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Setelah melakukan survei, LSI kembali melakukan pengecekan ulang terhadap 20 persen dari total responden dengan mendatanginya kembali untuk memastikan kualitas data mereka. Survei ini dibiayai dengan dana sendiri.

Kompas TV Survei Kembali Sebut Elektabilitas Agus-Sylviana Meninggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com