Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Saat Teman-teman Kursus Bahasa Inggris, Saya Justru Bahasa Sunda

Kompas.com - 23/12/2016, 05:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylvina Murni, menghadiri acara Riungan Warga Sunda di IS Plaza, di Jalan Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (22/12/2016) malam.

Acara ini turut dihadiri para anggota DPR RI, di antaranya Dede Yusuf dan Hinca Panjaitan; Wali Kota Bogor Bima Arya; mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajas; serta Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang hadir bersama mantan Ibu Negara, Kristiani Herawati Yudhoyono.

Dalam acara Riungan Warga Sunda itu, Agus sempat bercerita bahwa dirinya punya kenangan dan kesan tersendiri dengan masyarakat Sunda.

(Baca juga: Agus: Tim Saya Punya Banyak Strategi Menghimpun Dana Sesuai Kebutuhan)

Ia menyampaikannya melalui sesi diskusi yang dipandu seorang seniman wayang golek melalui media karakter wayang golek ternama asal tanah Pasundan, Cepot.

Pada kesempatan itu, Agus menyebut dirinya tidak hanya lahir di Bandung, tetapi juga sempat bersekolah di kota tersebut, tepatnya saat mengenyam bangku kelas 1 dan 2 SD, serta kelas 1 dan 2 SMP.

Khusus saat masuk SMP, Agus bercerita bahwa ia bersekolah di Bandung setelah sebelumnya sempat beberapa tahun sekolah di Amerika Serikat. Saat itu, kata Agus, ada mata pelajaran Bahasa Sunda di sekolahnya. 

Karena tak menguasai bahasa tersebut, Agus pernah mendapat nilai 5 saat pembagian rapor. "Bahasa Inggris saya dapat 10, tetapi Bahasa Sunda saya dapat 5," ujar Agus.

(Baca juga: Bagi Agus, Pilkada Itu seperti Lari Maraton )

Pasca-kejadian itulah, Agus langsung mengambil kursus Bahasa Sunda. "Saat teman-teman saya ambil kursusnya Bahasa Inggris, saya justru Bahasa Sunda," ujar Agus.

Menurut Agus, interaksinya dengan masyarakat Sunda masih berlanjut hingga dia menjadi anggota TNI. Apalagi, Agus sering menjalani pelatihan di wilayah Jawa Barat.

"Saya juga pernah bertugas di Karawang, nama kesatuannya Kujang," ucap Agus.

Pada penghujung acara, Agus didaulat menjadi warga kelas satu masyarakat Sunda. Hal itu ditandai dengan pemberian sebilah kujang yang secara simbolis kepada Agus. 

Kompas TV Cara Jitu Menjaring Pemilih Muda Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com