Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu hingga Empat Jam, Warga Ancol Tetap Antusias Sambut Anies

Kompas.com - 24/12/2016, 18:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski menunggu calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak pukul 13.00 WIB, warga Jalan Ancol III tetap menyambut meriah Anies yang baru tiba pada pukul 17.00 WIB.

"Alhamdulillah sudah ditunggu-tunggu sejak pukul 1 siang," kata pembawa acara, Sabtu (24/12/2016).

Anies disambut iringan musik qasidah yang dibawakan oleh ibu-ibu. Ia menyalami warga yang dilewati, sebelum duduk di area kampanye.

Anies pun meminta maaf ke warga atas keterlambatannya.

"Wah ini, Alhamdulillah datang terlambat masih disemangati, apalagi datang tepat waktu ya," kata Anies.

Berbagai puja-puji disampaikan warga ke Anies. Namun, satu pujian yang paling menggelitik dan berbeda muncul terkait paras Anies.

Awalnya, tak lama setelah memegang mikrofon, Anies menanyakan ke warga apakah mereka ingin gubernurnya ganti. Warga pun berteriak, "Ganti!".

Namun, ketika ditanya kembali oleh Anies kriteria seperti apa yang mereka inginkan dari gubernur mereka, warga pun menjawab. "Yang ganteng! Senyumnya manis," kata beberapa warga.

Mendengar hal ini, Anies tersipu malu. Ia menyebut jika kriterianya ketampanan, ada calon gubernur lain yang juga digandrungi karena tampan.

Namun, warga tetap konsisten menyebut Anies yang paling tampan.

"Ganteng? Bikin GR (gede rasa) saja, Bu. Nanti pulang, enggak pulang saya, terbang," kata Anies.

Anies lalu mengusulkan ke warga, jika mereka ditanya alasan mengapa memilih Anies, itu karena tiga hal.

Adapun tiga hal yang dimaksud itu bertumpu pada fokus program Anies-Sandi yaitu peningkatan mutu pendidikan, ketersediaan lapangan kerja, dan keterjangkauan harga bahan pangan.

Kompas TV Anies Fokus terhadap Pembangunan Semua Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com