Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Ada Oknum Pejabat Dishub DKI Bisnis Ojek Kapal

Kompas.com - 02/01/2017, 22:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama menyebut ada oknum pejabat Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang menguasai rute pelabuhan atau bisnis ojek kapal. Hal ini sekaligus berkaca dari peristiwa terbakarnya Kapal Zahro Express.

"Biasanya itu pensiunan-lah, mantan pejabat-lah, main biasanya. Ini sudah kayak permainan umum oknum (dinas) perhubungan. Saya enggak tahu, di pusat (Kementerian Perhubungan) main enggak," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Jalan Tipar Timur, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/1/2017).

Dia mengatakan, masih banyak ojek kapal tujuan wisata di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Keberadaan ojek kapal itu ditengarai dilindungi oleh oknum pejabat DKI. Pengusaha angkutan umum dan oknum pejabat menguasai rute kapal tertentu, terutama yang menarik banyak penumpang.

Ahok mengibaratkan hal ini dengan upayanya mengembangkan transjakarta untuk menguasai seluruh rute di Jakarta. Caranya, dengan menyediakan bus berkualitas dengan harga tiket murah, yakni Rp 3.500.

"Sama kayak kapal, ini mirip metro mini, jadi rute yang empuk dikuasai oknum. Nah kalau kami masuk dengan kapal bagus, harga murah, mati dia," kata Ahok. (Baca: Kadishub DKI Akui Susah Atur Detil Operasional Kapal di Muara Angke)

Pemerintah kini sudah memiliki kapal perintis KM Sabuk Nusantara 46. Jalur kapal ini adalah Pelabuhan Sunda Kelapa (sebagai pelabuhan pangkal)–Pulau Untung Jawa–Pulau Pramuka–Pulau Tidung–Pulau Kelapa (pergi pulang). Kapal perintis ini mampu mengangkut penumpang hingga 114 orang.

Penumpang membayar tiket Rp 15 ribu, dilengkapi asuransi. Hanya saja, kata Ahok, jumlah kapal tersebut masih minim.

"Kami sudah luncurkan kapalnya tahun lalu. Nah, saya lagi minta satu kapal tambahan lagi," kata Ahok.

Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017). Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. (Baca: Korban Tewas Kebakaran Kapal Zahro Express Dipastikan 23 Orang)

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 23 orang meninggal dunia akibat kebakaran Kapal Motor (KM) Zahro Express pada Minggu pagi.

Jumlah penumpang yang dinyatakan hilang ada 17 orang, sedangkan jumlah korban yang mengalami luka ada 17 orang. Adapun 194 penumpang yang dipastikan selamat.

Kompas TV Penyebab Kapal Zahro Express Terbakar Terus Diselidiki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com