Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bawaslu DKI Nyatakan Ada Pelanggaran Administrasi Saat Kader Nasdem Dukung Anies-Sandi

Kompas.com - 04/01/2017, 14:22 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta telah menyatakan deklarasi dukungan 10 kader Partai Nasdem terhadap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sebagai pelanggaran administrasi.

Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, deklarasi yang dilaporkan DPW Partai Nasdem DKI Jakarta itu merupakan pelanggaran administrasi karena adanya penggunaan atribut Partai Nasdem.

"Jadi atribut partainya Nasdem itu digunakan pada saat kampanyenya Anies-Sandi. Itu kan deklarasi Nasdem kecamatan mendukung Anies-Sandi," ujar Mimah kepada Kompas.com, di Kantor Bawaslu DKI, Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (4/1/2017).

(Baca: Buntut Dukungan Segelintir Kader Nasdem untuk Anies dan Sandiaga...)

Mimah menuturkan, dalam deklarasi tersebut seharusnya tidak boleh ada atribut Nasdem. Sebabnya, Nasdem mengusung calon lain pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Dalam kegiatan kampanye, enggak boleh ada penggunaan atribut parpol yang bukan pengusungnya. Jadi enggak boleh, itu (pelanggaran) administrasi," kata dia.

Deklarasi dukungan tersebut, lanjut Mimah, termasuk sebagai kegiatan kampanye karena dihadiri Sandiaga. Oleh karena itu, DPW Nasdem DKI Jakarta menjadikan Sandiaga sebagai terlapor dalam laporannya ke Bawaslu DKI.

"Kan yang dilaporkan Sandi terlapornya, karena Sandi itu ada di situ, kan kampanyenya Sandi dan ada penggunaan atribut Nasdem yang sudah jelas jadi parpol pengusung pasangan nomor 2," ucap Mimah.

Pada Rabu (4/1/2017), Bawaslu DKI akan menyerahkan surat rekomendasi atas laporan tersebut ke KPU DKI. Dengan begitu, KPU DKI yang memberikan sanksi atas pelanggaran administrasi tersebut.

"Ketika direkomendasikan ke KPU sebagai pelanggaran administrasi ya harus ditegur," tutur dia.

Sebelumnya, 10 orang kader Partai Nasdem dari 10 kecamatan di Jakarta Timur mendeklarasikan dukungan terhadap Anies-Sandi pada Selasa (27/12/2016) lalu.

Mereka bahkan menjanjikan 300.000 dukungan untuk Anies-Sandi yang berasal dari kader dan simpatisan Partai Nasdem lainnya. Penggunaan nama Partai Nasdem begitu kental dalam deklarasi itu. Spanduk kegiatan itu bahkan menggunakan nama "Deklarasi Nasdem Tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Jaktim Dukung Anies-Sandi".

Sebagai bentuk simbolis, 10 kader Nasdem itu melakukan aksi melepas kemeja kotak-kotak dan baju seragam partai yang mereka kenakan, kemudian menggantinya dengan kaus berwarna merah bergambar wajah Anies-Sandi.

Kemeja kotak-kotak merupakan baju ciri khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Deklarasi tersebut dihadiri langsung oleh Sandi. Adapun Partai Nasdem sudah menonaktifkan 10 kadernya yang mendukung Anies-Sandi.

Kompas TV Anies Janji Buka Lapangan Kerja bagi Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com