Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sumarsono Ketika Bertemu PPSU yang Diskorsnya

Kompas.com - 04/01/2017, 20:30 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono menceritakan awal mula dirinya mencabut skorsing terhadap 63 petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang bertugas di Kali Sentiong, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, sebanyak 63 anggota PPSU di skors karena kedapatan berfoto dengan spanduk kampanye salah satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur yang tengah berlaga pada Pilkada DKI 2017.

Soni, sapaan Sumarsono menyampaikan, sewaktu dirinya berjalan-jalan ke salah satu taman, Soni tak sengaja bertemu dengan anggota PPSU yang diskors. Soni kemudian duduk santai sambil berbincang dengannya.

Adapun petugas itu tidak mengetahui bahwa Soni merupakan Plt Gubernur yang menskorsnya. Saat berbicang, petugas itu menyampaikan unek-unek dan rasa kesalnya terhadap Plt Gubernur.

"Dia marah sama gubernurnya, katanya 'saya kesel sama tuh gubernur'. Ya karena dia enggak tahu (Soni Plt), saya ikut-ikut aja (mendengar ceritanya)," ujar Soni di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).

Petugas itu menjelaskan sebenarnya dia dan sejumlah rekan lainnya tidak bermaksud mengambil gambar dengan spanduk kampanye itu. Namun, tiba-tiba dari belakang, ada seseorang yang membawa spanduk itu dan tiba-tiba langsung mengambil gambar. (Baca: 63 PHL yang Diskors Dipekerjakan Kembali)

Karena itu, petugas tersebut selalu menghindar jika di wilayahnya terdapat kampanye cagub-cawagub. Soni yang berpura-pura sebagai warga biasa berjanji kepadanya untuk menyampaikan keluhan itu kepada Plt Gubernur.

"Saya bilang, nanti saya sampaikan (ke Plt) supaya skors dicabut. Akhirnya saya cabut, Ha-ha-ha," ujar Soni sambil tertawa. Adapun skors terhadap 63 petugas PPSU telah dicabut.

Kompas TV Pasukan Oranye Bersih-Bersih Usai Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com