Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies-Sandi Berencana Laporkan Bawaslu ke DKPP

Kompas.com - 13/01/2017, 07:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno berencana untuk melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI. Alasannya, Bawaslu dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya.

"DKPP harus menyidangkan ketidakprofesionalan itu," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif, ketika dihubungi, Kamis (12/1/2017).

Hal ini juga terkait masalah penggunaan atribut Partai Nasdem dalam sebuah acara deklarasi dukungan yang dihadiri Sandiaga Uno. Syarif mengatakan Bawaslu memang telah meminta klarifikasi dari pihak mereka terkait kejadian itu.

Pada akhirnya, Bawaslu menetapkan kejadian itu sebagai pelanggaran administrasi dan langsung mengirim surat ke KPU DKI. Syarif heran mereka tidak pernah dikirim surat pemberitahuan soal hasil penyelidikan Bawaslu.

"Saat diputuskan kita enggak pernah tahu keputusannya apa, poinnya mana. Tahu-tahu sudah divonis melanggar administrasi," ujar Syarif.

Oleh sebab itu, Syarif menilai Bawaslu tidak transparan. Sebab mereka tidak diberitahu penyebab Bawaslu memutuskan kasus itu sebagai pelanggaran administrasi. Menurut Syarif, tidak ada yang salah dalam kegiatan itu. (Baca: Alasan Bawaslu DKI Nyatakan Ada Pelanggaran Administrasi Saat Kader Nasdem Dukung Anies-Sandi)

Dia pun menyinggung sikap Bawaslu terhadap pelanggaran iklan kampanye pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Masalah iklan kampanye Basuki-Djarot di sebuah media massa memang pernah diselidiki oleh Bawaslu.

Bawaslu akhirnya menyimpulkan tidak ada pelanggaran dalam iklan acara zikir di Rawamangun itu. Meski demikian, Syarif belum berpikir Bawaslu memihak kepada salah satu pasangan calon.

"Kalau soal Bawaslu berpihak saya belum menemukan itu, tapi ketidakprofesionalan kelihatan," ujar dia.

Kompas TV Sandiaga Janjikan Harga Sembako Terjangkau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com