Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tim Pemenangan Marahi Ahok karena Kampanye "Jangan Pilih Saya"

Kompas.com - 13/01/2017, 18:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Juru Bicara Basuki-Djarot, Bestari Barus, mengaku menegur calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, agar tidak lagi menyampaikan kalimat "jangan pilih saya" pada saat berkampanye.

Tim pemenangan, kata Bestari, menginginkan Ahok menyampaikan hal positif mengenai dirinya saat kampanye bertemu warga.

"Kenapa harus 'jangan pilih saya', kalau memang baik? Itu kan sesuatu yang harusnya bisa lebih diperhalus lagi," kata Bestari, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Menurut dia, seharusnya Ahok berkampanye dan mengajak warga untuk memilih calon gubernur-wakil gubernur yang sudah berpengalaman. Mengingat, Ahok dan Djarot merupakan pasangan petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jadi tidak perlu disampaikan, 'kalau ada yang lebih baik dari saya, pilih calon yang lain saja', enggak perlu seperti itu. Kami pikir lebih baik bahasanya diubah bahwa pilih yang berpengalaman dan kinerjanya sudah terukur," kata Bestari.

(Baca: Ahok Dimarahi Timsesnya gara-gara Kampanye "Jangan Pilih Saya")

Sebelumnya, Ahok mengaku dimarahi anggota tim suksesnya karena kerap mengucapkan "jangan pilih saya" pada saat kampanye.

"Saya kan selalu bilang, 'Kalau ada yang lebih baik, jangan pilih saya'. Eh, dimarahin tim sukses saya, 'Awas ya, jangan lagi'," kata Ahok, saat berorasi di depan pendukungnya di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).

Menurut Ahok, cara berkampanye "jangan pilih saya" sudah dilakukannya sejak terjun ke dunia politik, termasuk saat mencalonkan diri pada Pilkada Belitung Timur 2005 dan sebagai calon anggota DPR RI pada Pileg 2009.

Kompas TV Ini Fokus Ahok Jelang Debat Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com