Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bestari Minta KPK Ajari Anggota DPRD DKI Isi Formulir LHKPN

Kompas.com - 13/01/2017, 19:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus meminta agar pimpinan DPRD dan Sekretaris Dewan melibatkan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengajarkan pengisian formulir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada anggota DPRD DKI Jakarta.

"Karena mengisi (formulir LHKPN) ini enggak gampang. Saya sudah mengisi, tetapi di beberapa bagian itu mentok, ini isinya bagaimana ya," kata Bestari, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017). Bestari mengaku sudah mencoba mengisi formulir LHKPN.

Hanya saja, ada beberapa bagian yang dirasanya sulit untuk diisi. Sebab, menurut dia, pengisian formulir LHKPN harus cermat dan detail. Dia mencontohkan, ada beberapa harta bendanya yang tidak dilengkapi surat.

"Cincin kawin enggak ada suratnya, jadi harus dikonsultasikan. Nah sekarang saya punya barang yang enggak ada suratnya, bagaimana cara isinya? Itulah yang kami inginkan, KPK hadir," kata Bestari.

(Baca juga: Ahok Menyebut Pernah Diminta KPK Jadi Model Program LHKPN)

Oleh karena itu, dia meminta pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk menghadirkan KPK dalam menyosialisasikan pengisian formulir LHKPN.

Dia mencontohkan, DPRD menyediakan sebuah ruangan untuk sosialisasi selama satu pekan. Kemudian, anggota dewan bisa bertanya kepada KPK jika tidak mengerti.

"Kalau saya bolak-balik datang ke KPK, orang malah nyangkain saya diperiksa KPK lagi. Mendingan dia (KPK) yang ke sini," kata Bestari.

(Baca juga: Haruskah Anggota DPRD DKI Laporkan Hartanya kepada KPK?)

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan bahwa pimpinan dan anggota DPRD wajib menyerahkan LHKPN.

"Intinya, kalau legislator itu kan law maker, pembuat undang-undang dan perda, ya itu namanya ikut mengatur negara. Kalau bukan pejabat negara mana bisa mengatur negara," kata Saut, Selasa (15/3/2016).

Menurut Saut, secara keseluruhan di Indonesia banyak anggota dan pimpinan DPRD yang belum menyerahkan LHKPN.

Kompas TV 200-an Anggota DPR Belum Lapor Kekayaan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com