Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Klaim Djarot soal Angka Kemiskinan Jakarta Terendah di Indonesia?

Kompas.com - 14/01/2017, 22:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengklaim tingkat kemiskinan di Jakarta terendah di Indonesia, saat debat publik, Jumat (13/1/2017) malam.

Pernyataan Djarot tersebut didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta tahun 2015. Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, pada September 2015, jumlah masyarakat miskin di Jakarta sebesar 368.670 orang atau 3,61 persen dari jumlah penduduk Jakarta sebesar 10,1 juta jiwa.

Angka itu menurun dibanding September 2014, yakni mencapai 412.700 orang atau 4,09 persen.

Pada rilis BPS yang diselenggarakan Februari 2016, Ketua BPS DKI Jakarta Syech Suhaimi menyebut, angka kemiskinan di jakarta lebih rendah dibanding provinsi lain di Indonesia.

"Sampai sejauh ini, angka kemiskinan di jakarta maasih terendah di Indonesia. Bahkan, selama setahun terakhir angka kemiskinan cenderung menurun," kata Syech.

Pemprov DKI Jakarta disebut melakukan upaya penanggulangan kemiskinan. Seperti pengendalian harga komoditi dan penyediaan lapangan pekerjaan. Masih berdasarkan BPS DKI Jakarta, jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2016 mencapai 384,3 ribu orang (3,75 persen).

Angka kemiskinan tersebut meningkat dibandingkan dengan keadaan pada September 2015 (3,61 persen). Namun angka itu menurun jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2015 (3,93 persen).

BPS menyebut, dari perkembangannya sejak 2014 presentase jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta masih dalam tren yang menurun. Presentase penduduk miskin dipengaruhi oleh garis kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah penduduk. Pada Maret 2016, inflasi garis kemiskinan turun menjadi 4,71 persen (year on year) dibandingkan September 2015 (9,46 persen) dan Maret 2015 (8,84 persen).

Menurunnya pertumbuhan garis kemiskinan ini disebabkan karena penurunan pertumbuhan garis kemiskinan kelompok makanan. Karena beras sebagai komoditi utama, harganya terkendali.

Sementara itu, pertumbuhan garis kemiskinan non-makanan masih mengalami peningkatan. Seiring masih tingginya biaya sewa perumahan di Jakarta. Dengan demikian, penambahan unit rumah susun sederhana sewa semakin dibutuhkan. (Baca: Anies Patahkan Pernyataan Djarot soal Angka Kemiskinan di Jakarta)

Kemiskinan meningkat September 2016

Berdasarkan rilis teranyar BPS DKI Jakarta pada 3 Januari 2017, jumlah penduduk miskin di ibu kota sebesar 385,84 ribu orang atau 3,75 persen pada bulan September 2016. Jika dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2016, penduduk miskin sebanyak 384,30 ribu orang atau 3,75 persen. Jumlah penduduk miskin meningkat 1,54 ribu orang.

Sedangkan dibandingkan dengan bulan September 2015, jumlah penduduk miskin sebanyak 368,67 ribu orang atau 3,61 persen. Jumlah penduduk miskin naik 17,17 ribu orang atau meningkat 0,14 persen.

Jumlah penduduk miskin ini dipengaruhi oleh besarnya Garis Kemiskinan (GK). Karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Selama September 2015-September 2016, garis kemiskinan naik sebesar 2,02 persen dari Maret 2016-September 2016. Kemudian naik sebesar 3,51 persen dari September 2015-September 2016.

Kompas TV 2019, Target Pemprov DKI Bebas Kampung Kumuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com