Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poin Percakapan Netizen Terkait Debat Cagub-Cawagub DKI

Kompas.com - 16/01/2017, 23:27 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
PoliticaWave memantau percakapan netizen di media sosial selama debat pertama pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017) malam.

Hasilnya, pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, disebut paling banyak mendapat sentimen positif dari netizen.

Agus-Sylvi dibicarakan 4.112 kali atau 9 persen. Dari persentase tersebut, sentimen positif sebanyak 61 persen, sementara sentimen negatif sebanyak 39 persen.

Kemudian, pasangan nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dibicarakan 23.441 kali (53 persen), dengan sentimen positif sebesar 47 persen dan sentimen negatif 53 persen.

Terakhir, pasangan nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dibicarakan 17.175 kali (38 persen), di antaranya 33 persen percakapan dengan sentimen positif dan 67 persen sentimen negatif.

Meski persentase sentimen positif Agus-Sylvi paling besar, pendiri sekaligus CEO Media Wave Group Yose Rizal mengatakan, apresiasi netizen terus menurun hingga akhir pelaksanaan debat.

"Walaupun awalnya cukup mengejutkan dan mendapat apresiasi dari netizen, namun pada segmen-segmen tanya jawab netizen menganggap Agus-Sylvi kurang memahami masalah dan belum mampu memberikan jawaban sesuai pertanyaan," ujar Yose, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (16/1/2017).

(Baca: PoliticaWave: Agus-Sylvi Paling Banyak Dapat Sentimen Positif dari "Netizen")

Berikut sentimen positif dan negatif yang dibicarakan netizen terkait ketiga pasangan cagub-cawagub:

Segmen satu, sentimen positif terkait Agus-Sylvi yakni tagar dukungan dan doa, serta apresiasi program. Sementara sentimen negatif terkait dengan sindiran karena Agus diantar ibunya, Ani Yudhoyono; dicibir karena moderator menyebut tangan Agus dingin dan tagar negatif terkait takut debat.

Kemudian, sentimen positif terhadap Ahok-Djarot yakni dinilai santai dan tenang, memiliki visi birokrasi bersih, transparan, profesional, dan lebih paham permasalahan. Sementara sentimen negatifnya yakni dianggap meniru Anies terkait pembangunan manusia dan tagar negatif.

Pasangan Anies-Sandi mendapat sentimen positif mengenai Anies yang dinilai siap debat dan tagar dukungan. Sementara sentimen negatif yakni gaya bicara Anies dianggap terlalu puitis.

Segmen dua, sentimen positif mengenai Agus-Sylvi antara lain apresiasi visi-misi, dianggap menguasai panggung debat, dan tagar dukungan. Sementara yang bersifat negatif yakni sindiran karena Sylvi belum mendapat giliran bicara, dianggap menghafal teks dan bicara terlalu cepat, serta disindir soal integritas karena adanya dugaan korupsi Masjid Al Fauz di Kompleks Kantor Wali Kota Jakarta Pusat saat Sylvi menjabat sebagai wali kota.

Sementara itu, sentimen positif terhadap Ahok-Djarot yakni apresiasi karena menyebut BLT tidak mendidik, apresiasi program reformasi birokrasi, dinilai berhasil menurunkan pengangguran, dan tagar dukungan.

Untuk sentimen negatif, Ahok-Djarot dianggap juga sering berjanji memberikan uang dan dikritik karena Ahok sering pindah partai.

Untuk Anies-Sandi, sentimen positif yang dibicarakan yakni tagar dukungan. Sementara tagar negatif terkait dengan sindiran yang menyebut analogi kolam dan gaya bicara Anies yang dianggap penuh retorika.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com