Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anies Lebih Mirip Mario Teguh Sekarang..."

Kompas.com - 19/01/2017, 15:35 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Sosiolog sekaligus Ketua Yayasan Interseksi, Hikmat Budiman, menilai gaya bicara calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mirip seperti motivator, Mario Teguh.

Hikmat menyampaikan hal itu dengan melihat penampilan Anies dalam debat pertama cagub-cawagub DKI Jakarta pada Jumat (13/1/2017).

Menurut Hikmat, gaya bicara Anies dalam debat tersebut sangat berbeda dengan gaya bicara seperti saat masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Ada beberapa perbedaan gaya penampilan Anies saat debat pilkada dengan sewaktu beliau masih jadi menteri. Intonasinya, maksud saya, Anies lebih mirip Mario Teguh sekarang. Dulu punya style sendiri," ujar Hikmat, dalam diskusi bertajuk "Dinamika Pilgub Pasca-Debat Kandidat" di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

(Baca: Anies-Sandi Minta Disediakan Waktu Koreksi dalam Debat)

Menurut Hikmat, dalam debat pilkada, Anies beberapa kali berbicara seperti motivator. Dia mendorong agar pada dua debat selanjutnya, Anies bisa kembali memunculkan gaya bicaranya yang khas.

"Anies sebetulnya punya style sendiri yang bagus. Kenapa harus bergaya seperti motivator?" kata Hikmat.

Selain itu, Hikmat juga menilai gaya dua cagub lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut Hikmat, Agus seperti personel band.

"Kalau kita lihat paslon satu kan memang seperti pemain band, kan di panggungnya gitu, ke sana kemari. Nomor satu kan banyak bergerak, stage act-nya diatur betul," ucap Hikmat.

Dia juga menilai Agus masih berada dalam bayang-bayang ayahnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, baik dalam hal gaya panggung maupun diksi yang digunakan.

Sementara itu, Hikmat menilai gaya Ahok seperti seorang komedian karena dia tidak banyak bergerak saat menyampaikan program-programnya dalam debat tersebut.

"Kalau yang tidak punya gaya kan sebetulnya Ahok, garing sebetulnya kalau nonton (lalu) di-mute televisinya, kayak stand up comedy," tutur Hikmat.

(Baca: Prabowo Puji Penampilan Anies-Sandi Saat Debat Cagub-Cawagub)

KPU DKI Jakarta menyelenggarakan tiga kali debat Pilkada DKI 2017. Debat pertama telah berlangsung pada 13 Januari 2017, sementara dua debat selanjutnya akan diselenggarakan pada 23 Januari dan 10 Februari 2017.

Kompas TV Pengaruh Debat Cagub DKI Terhadap Sikap Pemilih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com