Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelurahan Jatinegara Buka-bukaan soal Tes Masuk "Pasukan Oranye"

Kompas.com - 23/01/2017, 13:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses seleksi untuk menjadi petugas pemelihara prasarana dan sarana umum (PPSU) atau yang lebih dikenal sebagai "Pasukan Oranye" bisa dibilang sama seperti pekerjaan pada umumnya.

Pelamar diminta untuk melengkapi sejumlah berkas dan kemudian menjalani sejumlah tes, dari mulai tes tertulis, wawancara, dan tes fisik.

Sekretaris Kelurahahan Jatinegara, Ani Kurniani, menjelaskan tahapan proses seleksi, dimulai dari penyerahan berkas. Pada tahap ini, pelamar diminta menyerahkan fotocopy KTP, fotocopy KK, surat keterangan sehat, surat keterangan catatan kepolisian, pas foto dan ijazah terakhir.

Setelah penerimaan berkas, pelamar yang berkasnya dinyatakan lengkap diminta untuk mengikuti tahapan tes.

"Dari situ terus ada tes tertulis. Setelah tes tertulis, tes wawancara. Setelah wawancara ada tes fisik. Dari situ nilainya diakumulasi. Tidak ada permainan sama sekali," kata Ani saat ditemui di Kantor Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Senin (234/1/2017).

Sejumlah anggota pasukan oranye tahun 2016 asal Kelurahan Jatinegara sempat mendatangi Balai Kota pekan lalu. Mereka adalah anggota pasukan oranye yang tidak diperpanjang kontraknya karena tak lolos seleksi.

Ani membantah ada permainan dalam proses penerimaan. Ia menyebut pelamar yang diterima adalah mereka yang dianggap memenuhi semua persyaratan, termasuk mampu menjawab tes tertulis dengan baik dan memiliki fisik yang prima.

"Kemarin yang enggak lulus yang memang tidak memenuhi syarat karena peminatnya banyak. Kita tidak ada titipan," ucap Ani.

Data pihak Kelurahan Jatinagara menyebutkan jumlah pelamar pasukan oranye tahun 2017 mencapai 150 orang, alias meningkat dua kali lipat lebih dibanding jumlah pelamar pada tahun 2016. Kuota maksimal pasukan oranye di tiap kelurahan diketahui berjumlah 70 orang.

Kompas TV Pasukan Oranye Bersih-Bersih Usai Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com