Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara KPU DKI Jakarta Fasilitasi Pemilih Disabilitas pada Pilkada 2017

Kompas.com - 03/02/2017, 07:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta melakukan sejumlah persiapan yang diperlukan menjelang pemungutan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Salah satunya persiapan untuk memfasilitasi pemilih disabilitas. Dilansir dari laman resmi KPU DKI Jakarta, www.kpujakarta.go.id, jumlah pemilih disabilitas pada Pilkada DKI 2017 sebanyak 5.371 orang.

Rinciannya, 1.509 pemilih merupakan penyandang tunadaksa, 587 pemilih tunanetra, 673 pemilih tunarungu, 1.378 pemilih tunagrahita, dan 1.224 penyandang disabilitas lainnya.

Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan, pemilih disabilitas akan diperlakukan sama seperti pemilih lainnya. Namun, mereka akan mendapatkan prioritas.

"Mohon pemakluman dari yang lain, untuk disabilitas, lansia, dan ibu hamil, akan kami dahulukan untuk dapat menggunakan hak pilihnya," ujar Betty di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).

(Baca juga: Bagaimana Kinerja KPU, Bawaslu, dan Polisi pada Pilkada DKI 2017?)

Kemudian, KPU DKI Jakarta menyediakan template braille yang akan digunakan untuk pemilih tunanetra.

Di setiap TPS disediakan satu template braille berbentuk amplop. Surat suara akan dimasukkan ke dalam template tersebut sehingga memudahkan pemilih mencoblos pilihan mereka.

Selain itu, KPU DKI Jakarta akan mendesain TPS yang ramah penyandang disabilitas, misalnya untuk pengguna kursi roda, KPU DKI mendesain lebar pintu masuk TPS minimal satu meter.

Dengan demikian, para pengguna kursi roda bisa masuk ke dalam TPS secara mandiri.

KPU DKI juga akan menyiapkan formulir C3, yakni formulir pendampingan apabila pemilih disabilitas membutuhkan bantuan di dalam bilik suara.

Formulir C3 ini diisi oleh pihak yang mendampingi untuk memastikan bahwa mereka tidak akan membocorkan pilihan pemilih disabilitas yang didampingi. Apabila pihak pendamping membocorkannya, mereka dapat dipidana.

"Mereka dapat menggunakan form C3, surat pendamping dari mereka yang anggap nyaman untuk masuk ke bilik suara. Karena tidak semua tunanetra bisa baca braille atau tidak dapat melipat kembali karenanya dia butuh pendampingan," kata Betty.

(Baca juga: KPU DKI Data Pemilih yang Hilang Ingatan dan Penyandang Disabilitas)

Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta 2017 akan berlangsung pada 15 Februari 2017, atau kurang dari dua pekan lagi. 

Sebelum masa pemungutan suara, akan ada masa tenang selama tiga hari, yakni 12-14 Februari 2017.

Selama masa tenang, tidak boleh ada aktivitas kampanye yang dilakukan pasangan calon. Sebab, kampanye terakhir dilakukan pada 11 Februari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com