Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Agus Menulis Bukunya dalam Tiga Bulan?

Kompas.com - 07/02/2017, 18:06 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, meluncurkan buku berjudul Telah Kupilih Jalan Hidupku yang Baru untuk Jakarta.

Ia menulis buku setebal 281 halaman tersebut hanya dalam waktu tiga bulan. Padahal, rutinitas Agus selama masa kampanye cukup padat. Agenda kegiatan Agus selama tiga bulan terakhir hampir tiap hari berkeliling Jakarta, dari pagi hingga malam.

Lalu bagaimana Agus menulis buku itu dalam tiga bulan?

"Saya di mobil suka buat catatan. Beberapa kali saya off di lapangan juga merampungkan tulisan itu, (untuk) memilih foto," kata Agus di AHY Comand Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).

Ia mengatakan, apa yang ada di dalam buku itu merupakan hasil karyanya sendiri. Ia mengatakan sudah aktif menulis sejak masih di militer.

(Baca: Luncurkan Buku, Agus Berharap Bisa Raih Suara "Undecided Voters")

Namun, Agus tak menampik ada campur tangan orang lain yang membantu dirinya menyelesaikan buku curahan hatinya itu.

"Ya, ada staf saya yang membantu untuk merapikan, tetapi semuanya berasal dari saya sendiri. Saya menulis ini bukan hanya sekarang, tetapi saya sering menulis artikel termasuk di koran-koran. Bahkan, semasa aktif di militer, saya sering menulis secara formal dan informal," kata Agus.

Buku itu berisi pengalaman Agus selama berkampanye pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Buku itu juga menceritakan perjalanan karier saat dia menjadi anggota TNI.

Dalam buku tersebut, dia bercerita mengenai kisah hidupnya yang belum diketahui publik. Salah satunya mengenai keputusan dia meninggalkan kehidupan sebagai prajurit TNI dan memutuskan menjadi cagub DKI Jakarta.

Tak hanya itu, dalam buku tersebut, Agus juga menyampaikan permasalahan yang dia temui saat menemui warga di lapangan. Menurut dia, masih banyak hal yang harus diperbaiki di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com