Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies-Sandi Pertanyakan Penempatan TPS Penghuni Panti Jompo

Kompas.com - 13/02/2017, 13:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menyebut ada kejanggalan dalam penempatan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) bagi penghuni sejumlah panti-panti jompo di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

Anggota tim pemenangan Anies-Sandi, Mohamad Taufik menyebut kejanggalan terletak pada lokasi TPS yang terlalu jauh dari lokasi panti.

Menurut Taufik, kejanggalan itu diketahui saat pihaknya menemukan ada satu kartu keluarga (KK) yang diisi 477 orang di wilayah Jakarta Barat. Taufik menyebut pihaknya kemudian mengklarifikasi hal itu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.

Menurut Taufik, penjelasan KPU DKI menyebutkan bahwa KK yang dimaksud adalah penghuni sebuah panti jompo.

"Tapi kalaupun katanya itu panti, kenapa ditaruh di TPS yang jauh-jauh. Orang jompo gimana caranya jalan ke TPS yang jauh," kata Taufik di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).

Taufik menyatakan, pihaknya meyakini ada indikasi kecurangan dibalik hal tersebut. Cara yang dinilainya mungkin akan dilakukan adalah dengan meminta orang lain untuk menggantikan posisi penghuni panti jompo yang punya hak pilih.

"Agak riskan sekali dalam sebuah proses pemilihan umum ketika di dalam panti yang berisi 477 orang itu diperbolehkan untuk melakukan pencoblosan. Siapa yang bertanggung jawab? Siapa yang akan mengarahkan? Siapa yang akan menuntun mereka?" ujar Taufik.

Taufik enggan menyebutkan nama-nama panti yang dimaksudkannya. Namun, ia menyebut temuan lokasi TPS yang berjauhan dari panti terjadi di beberapa tempat di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

Selain jauh, Taufik menyebut penghuni satu panti juga disebar ke beberapa TPS. Kondisi yang disebutnya tidak masuk akal.

"Orang panti masa disuruh keliling-keliling TPS. Orang yang di LP (lembaga pemasyarakatan) aja di dalam LP, kenapa panti keliling-keliling," ujar Taufik.

Kompas TV Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan, meminta warga menjaga komitmen untuk tetap memilih nomor urut 3 pada pelaksanaan pilkada 15 Februari 2017. Anies pun berpesan agar warga turut mengawasi tempat pemungutan suara untuk mencegah kecurangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com