JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, menyayangkan pernyataan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, yang melarang warga ikut mengawasi tempat pemungutan suara (TPS).
Menurut Agus, pengawasan terhadap TPS seharusnya bisa dilakukan oleh seluruh warga masyarakat.
"Saya pikir tidak masuk akallah. Aneh sekali. Komentar yang menurut saya menggelikan. Menurut saya seharusnya seluruh warga Jakarta terlibat dalam proses ini. Ingat ini adalah pesta demokrasi," kata Agus saat ditemui di kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Menurut Agus, Pilkada adalah pesta demokrasi. Peran serta masyarakat mutlak, termasuk dalam proses pengawasan. Agus meyakini keterlibatan langsung masyarakat dapat mencegah terjadinya kecurangan.
"Ini semua harus menjadi perhatian kita semuanya dan tidak ada yang bisa melarang kita untuk melakukan itu. Karena ini adalah hak dan kewajiban dari seluruh warga Jakarta," ujar Agus.
Iriawan sebelumnya menanggapi imbauan GNPF-MUI yang meminta warga untuk beramai-ramai shalat subuh di masjid terdekat sebelum datang ke TPS pada 15 Februari mendatang. Dalam imbauan itu, masyarakat juga diminta untuk ikut mengawasi TPS.
Menurut Iriawan, kepolisian tidak melarang warga untuk shalat subuh. Namun ia menilai masyarakat seharusnya tidak perlu sampai ikut mengawasi TPS.
"Untuk apa mengawasi. Sudah ada kita di sana, ada polisi ada Linmas, ada saksi ada Babinsa dari TNI," kata Iriawan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa.
(Baca: 11-15 Februari, Polri Larang Aksi di Jalan hingga Pengawalan TPS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.