Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cengkareng Jelaskan Kendala Pencoblosan di TPS 88 Kemarin

Kompas.com - 16/02/2017, 13:24 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 06, RW 14 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, mengalami kendala saat hendak menggunakan hak pilihnya di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 88 di daerah itu Rabu (15/2/2017) kemarin.

Salah seorang warga, Ida Evelyn, menceritakan betapa sulitnya dia bersama keluarga mengurus ke pengurus RT setempat agar bisa mencoblos.

"Saya sama suami sudah dua minggu sebelum Pilkada minta ke Pak RT, minta diurus karena belum terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap). Tapi, katanya dia sudah enggak ngurusin lagi. Disuruh bawa KTP dan KK asli saja pas hari-H," kata Ida kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2017).

Ida dan suami sempat disarankan ke petugas KPU tingkat kelurahan untuk mengurus hak memilih mereka. Namun, Ida mengaku pihak kelurahan justru mengarahkan mereka kembali mengurus hal tersebut kepada pengurus RT.

Pernyataan pihak RT pun dianggap janggal oleh Ida. Sebab, saat Pilpres 2014 dan Pilgub DKI Jakarta 2012, mereka langsung dibantu jika belum terdata di DPT.

Hari Minggu (12/2/2017) lalu, suami Ida masih mendatangi Ketua RT guna meminta agar mereka bisa mencoblos. Jawaban Ketua RT tetap sama, Ida dan suami diminta agar membawa KTP dan KK asli saja pada hari pencoblosan.

Pada Rabu kemarin, Ida datang dan diarahkan KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) memilih pada pukul 12.00 WIB.

"Saya datang pukul 10.00 WIB. Mau enggak mau nunggu sampai siang. Pas pukul 12.00 WIB, dikasih tahu sisa surat suara tinggal 20. Kami protes," tutur Ida.

Menurut Ida, ada 100 warga lebih yang mengalami nasib sama dengan dirinya. Mereka pun akhirnya diarahkan ke TPS lain, yaitu di dekat RSUD Cengkareng dan Universitas Gunadarma.

Ida menyayangkan kondisi tersebut. Menurut dia, antusias warga untuk memilih pemimpin tidak sebaik kinerja KPPS. Malahan, sudah ada warga yang memegang formulir C6 (surat pemberitahuan untuk memilih) sejak pagi tapi belum bisa mencoblos.

"TPS 88 sangat kurang persiapannya," ujar Ida.

Kompas.com masih berupaya mengkonfirmasi masalah itu kepada pengurus RT setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com