Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Jakbar Jelaskan Kendala Pemungutan Suara di TPS 88

Kompas.com - 16/02/2017, 14:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi menyebutkan masalah yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 88 dan 89 Cengkareng pada saat pemungutan suara Rabu (15/2/2017).

Dia menyebut masalah itu awalnya terjadi di TPS 88 karena penumpukan pemilih jelang ditutupnya TPS dan kesalahpahaman soal formulir C6 (surat pemberitahuan untuk memilih).

"Awalnya, DPT di TPS 89 itu ada 514 orang, ditambah 2,5 persen dari DPT jadi total ada 527 surat suara. Yang milih cuma 337 orang, sisa 190 surat suara. Ada limpahan dari TPS 88 dan DPTb TPS 89 sebanyak 150 orang, itu diarahkan memilih di TPS 89," kata Puadi kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2017).

Ketika diarahkan memilih di TPS lain, menurut Puadi, waktunya sudah mendekati pukul 13.00 WIB. Waktu semakin terbuang ketika sejumlah warga menanyakan mengapa mereka tidak dapat formulir C6.

Puadi menjelaskan, warga yang menerima C6 adalah mereka yang terdaftar di DPT. Jika dipastikan masuk dalam DPT tetapi tidak menerima C6, bisa langsung datang ke TPS membawa KTP dan KK asli.

"Masalahnya enggak semua bawa KK asli. Ada yang enggak punya suket (surat keterangan). KTP-nya sudah elektronik, tapi enggak bawa KK asli. Disuruh balik ke rumah, terjadi perdebatan panjang," tutur Puadi.

(Baca: Warga Cengkareng Jelaskan Kendala Pencoblosan di TPS 88 Kemarin)

Belum lagi soal pelimpahan pemilih dari TPS 88 ke 89 yang harus didata terlebih dulu. Kondisi ini diperparah dengan membludaknya pemilih yang baru ke TPS tersebut di atas pukul 10.00 WIB.

"Akhirnya waktu pemilihan diperpanjang. Masalahnya itu masyarakat enggak puas, bawa KK fotokopi, enggak dikasih nyoblos. Begitu kurang lebih dari pemantauan kami," ucap Puadi.

Kekisruhan di TPS 88 dan 89 sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Warga mengeluh tidak bisa ikut mencoblos meski sudah membawa KTP dan KK asli ke TPS.

Kompas TV Soal Pilkada Serentak 2017, ternyata masih banyak masyarakat yang belum mendapat surat undangan pencoblosan, bahkan belum memiliki e-KTP. Simak perbincangan Sapa Indonesia kali ini "Sambut Pesta Demokrasi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com