JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat partisipasi warga Jakarta Barat yang ikut mengawasi masa pilkada dengan melapor lewat aplikasi Qlue lebih tinggi dari wilayah DKI Jakarta lainnya. Hal ini disampaikan Ketua Bidang Kebijakan Strategis MASTEL Teguh Prasetya.
Tidak ada alasan spesifik mengapa warga Jakarta Barat paling banyak melapor terkait pilkada ini.
"Laporan bebas dari masyarakat. Kita bisa simpulkan, partisipasi masyarakat Jakarta Barat tinggi, disusul Jakarta Selatan," kata Teguh, dalam konfrensi pers di kantor MASTEL di Jalan Tambak, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).
MASTEL, merupakan wadah bagi pemangku kepentingan di bidang telekomunikasi, teknologi informasi, komunikasi dan penyiaran itu bekerja sama dengan Qlue menerima aduan masyarakat terkait pilkada DKI pada periode 1 Desember 2016 sampai 16 Februari 2017.
Berdasarkan 803 laporan Qlue yang masuk terkait pilkada DKI, sebanyak 35 persennya merupakan laporan warga dari Jakarta Barat. Disusul kemudian Jakarta Selatan sebanyak 24,7 persen. Jakarta Timur menempati posisi berikutnya dengan 17,8 persen.
Jakarta Utara posisi keempat dengan 16,8 persen. Sedangkan posisi terakhir ditempati Jakarta Pusat dengan 6,2 persen. Jika melihat dari sebaran pengguna (user) Qlue, Jakarta Barat memang terbanyak dengan 26,6 persen, disusul Jakarta Timur 23,9 persen, Jakarta Pusat 11,7 persen, Jakarta Selatan 21,2 persen, Jakarta Utara 15,5 persen, dan Kepulauan Seribu 1 persen.
Teguh melihat, tingkat partisipasi masyarakat untuk melapor keluhan di Qlue karena warga tak hanya ingin melaksanakan pilkada saja.
"Masyarakat sangat aware. Mereka ingin berperan aktif, jadi tidak hanya mencoblos tetapi termasuk mengawal pilkada ini," ujar Teguh. (Baca: Laporan Warga di "Qlue" Akan Disampaikan ke Bawaslu)
Pilkada DKI hampir diperkirakan akan berlangsung dua putaran. Credit Marketing Officer Qlue, Ivan Tigana mengatakan putaran kedua nanti Qlue akan kembali menerima aduan masyarakat. Namun, di putaran kedua MASTEL dan Qlue akan bekerja sama dalam pengembangan dashboard terkait pengawasan pilkada.
Ivan berharap, partisipasi warga mengawasi pilkada lewat Qlue akan lebih baik di putaran kedua. Pihaknya juga akan mensosialisasikan hal ini.
"After ini kita akan lebih gencar untuk sosialisasi bahwa Qlue bisa digunakan masyakat untuk pengawasan pilkada," ujarnya.