Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Real Count" KPU DKI: Agus-Sylvi 17,05 %, Ahok-Djarot 42,91 %, Anies-Sandi 40,05 %

Kompas.com - 17/02/2017, 21:18 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Proses scan dan input data formulir C1 atau sertifikat hasil penghitungan suara di 13.023 tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan KPU DKI Jakarta telah selesai 100 persen pada Jumat (17/2/2017) malam.

Berdasarkan data di laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/dki_jakarta, pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, meraih suara 17,05 persen atau dipilih oleh 936.609 pemilih.

Kemudian, pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, memperoleh 42,91 persen suara atau dipilih 2.357.587 pemilih.

Adapun pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meraih 40,05 persen atau 2.200.636 suara.

Dengan demikian, pasangan Ahok-Djarot unggul dalam real count KPU DKI, disusul oleh Anies-Sandi di posisi kedua dan Agus-Sylvi di posisi ketiga.

"Jumlah keseluruhan pemilih yang menggunakan hak suaranya adalah 5.563.425. Tingkat partisipasi pemilih keseluruhan 77,1 persen, target nasional hampir terlampaui," ujar Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Jumlah surat suara sah sebanyak 5.465.598 dan surat suara tidak sah 69.254.

Sumarno mengatakan, data hasil real count tersebut bukan hasil akhir karena hasil akhirnya adalah hasil rekapitulasi penghitungan suara manual secara berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi.

"Nanti kita lihat hasil resminya apakah sama atau beda-beda tipis," kata dia.

Sumarno menuturkan, apabila ada kesalahan dalam formulir C1, akan diperbaiki melalui rekapitulasi manual dan dilangsungkan dalam pleno terbuka yang dihadiri saksi pasangan calon dan pengawas pemilu.

Rekapitulasi manual perolehan suara kini tengah berlangsung di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang dilakukan hingga 22 April 2017.

Data real count merupakan data pembanding. Masyarakat bisa turut mengawal penghitungan suara resmi yang dilakukan KPU DKI dengan data pembanding tersebut.

Dalam Situng KPU, masyarakat bisa melihat satu per satu hasil perolehan suara di tiap TPS beserta scan formulir C1-nya.

Kompas TV Pilkada Jakarta memang sudah terlewati tapi permasalahan yang tersisa saat hari pencoblosan harus jadi bahan evaluasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com