JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, tidak ada muatan politik saat dirinya menetapkan Makam Mbah Priok di Jakarta Utara menjadi kawasan cagar budaya. Ahok menjelaskan, tindakan itu murni untuk membantu memperbaiki Kompleks Makam Mbah Priok agar semakin baik.
Setiap minggu ada 10.000 sampai 15.000 peziarah, baik lokal maupun mancanegara, yang datang ke Makam Mbah Priok. Namun lahan seluas 3,4 hektar itu belum dimanfaatkan dengan baik.
"Jadi ini nggak ada hubungan dengan politik. Saya datang tidak ada niatan politik," kata Ahok saat mendatangi Makam Mbah Priok di Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2017).
Ahok saat ini sedang mengikuti Pilkada DKI sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Ahok mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan Makam Mbah Priok untuk kepentingan sendiri. Ahok meyakini, orang-orang yang berniat tidak baik pasti langsung ketahuan.
"Jangan punya agenda yang enggak-enggak, atau menguntungkan diri sendiri. Punya niatan yang tidak baik , orang yang menguntungkan diri sendiri pasti langsung kelihatan. Jangan main-main dengan kuasa Ilahi," ujar Ahok.
Ahok sebelumnya mengatakan ada mantan pejabat di DKI yang mengingatkan dia untuk tidak menjadikan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. Ahok menilai peringatan itu memiliki motif ekonomi.
Ahok menolak mentah-mentah peringatan itu. Pada 3 Maret 2017, Ahok resmi menetapkan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Nomor 438 Tahun 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.