Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.270 Unit Rusun Pasar Minggu untuk Warga di Bantaran Ciliwung

Kompas.com - 06/03/2017, 18:50 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani kerja sama pembangunan Rusun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).

Rusun itu diperuntukkan bagi warga bantaran Kali Ciliwung yang permukimannya ditertibkan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjelaskan, dia sebelumnya merasa khawatir jika Kementerian PUPR akan membatalkan kerja sama pembangunan rusun itu.

"Saya khawatir dibatalkan kemarin. Makanya nggak jelas ini, saya bilang, jangan dibatalkan, nanggung, karena kami ingin mengejar 50.000 unit rusun per tahun. Ya yang macem-macem harus dipindahkan," ujar Ahok.

Pelaksana Harian Direktur Utama Rumah Susun Kementerian PUPR Kris Robert mengatakan, pembangunan akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, sedangkan Pemprov DKI akan menyediakan lahannya.

Rumah susun itu akan dibangun di atas Pasar Minggu. Rencananya, ada sebanyak 1.270 unit rusun di tiga tower yang akan dibangun. Dua tower setinggi 23 lantai dan satu tower setinggi 17 lantai.

Anggaran yang digelontorkan untuk pembangunannya mencapai Rp 530 miliar hingga Rp 540 miliar. Kementerian PUPR menargetkan pembangunan rusun itu selesai pada 2018.

"Prosesnya tinggal tunggu lahan bebas langsung kerja. Anggaran dari APBN. Pengelolaannya oleh Pemprov DKI," ujar Kris.

(Baca: Penghuni Rusun Pasar Minggu Akan Dibekali Keterampilan Wirausaha)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com