Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lift yang Anjlok di Blok M Square Beroperasi Sejak 2008

Kompas.com - 18/03/2017, 20:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Operasional Blok M Square Darma Wallad mengatakan, lift yang anjlok di Blok M Square, Jakarta Selatan, pada Jumat (17/3/2017) sudah beroperasi sejak 2008.

Pembangunan lift dilakukan satu tahun sebelumnya.

"Bangunan ini beroperasi sejak 2008 akhir. Lift ini dibangun sejak 2007, beroperasi 2008," ujar Darma di Blok M Square, Sabtu (18/3/2017).

Darma menyebut perawatan lift rutin dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan. Pengelola selalu mengikuti aturan main yang diterapkan Departemen Ketenagakerjaan maupun produsen lift tersebut.

"(Perawatan) ada schedule-nya, kami bisa mempertanggungjawabkan itu dan semuanya kami ikuti seluruh persyaratan dari Depnaker dan secara teknis dari pemegang merek, rutin pasti," kata dia.

Menurut Darma, pengelola Blok M Square selalu mengutamakan keselamatan pengunjung dan pedagang di sana, termasuk pengguna lift. Salah satunya dengan cara tidak salah memilih kontraktor yang membangun dan merawat lift tersebut.

"Kami pasti concern dengan masalah keselamatan. Makanya kami pakai kontraktor yang paling capable, nomor satu di Indonesia kami pakai, sesuai dengan pemegang merek juga," ucap Darma.

Meski begitu, Darma tidak memungkiri jika terjadi sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada lift. Hal tersebut kemungkinan berkaitan dengan masalah operasional.

"Kerusakan itu artinya barang bergerak itu pasti ada kendala. Jadi kalau seandainya suatu saat dalam operasional terkendala karena jumlah orang atau karena lain hal, saya anggap itu adalah masalah operasional sehari-hari," kata Darma. (Baca: Dari Rekaman CCTV, Lift yang Anjlok di Blok M Square Berisi 30 Orang)

Pihak pengelola menyerahkan seluruh proses penyidikan kepada polisi. Mereka meminta sebaiknya semua pihak menunggu hasil penyidikan resmi dari polisi agar informasi yang diterima tidak simpang siur.

Lift di Blok M Square jatuh sekitar pukul 12.45 WIB pada Jumat. Sebanyak 25 orang terluka dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Para korban rata-rata mengalami patah tulang kaki serta luka pergelangan tangan dan telapak kaki.

Dari tulisan di dalam lift, kapasitas maksimal 24 orang atau sekitar 1.600 kilogram. Selain 25 orang terluka, jumlah orang di dalam lift lebih banyak, mencapai 30 orang.

Hal tersebut diketahui dari rekaman CCTV yang diperiksa polisi. Polisi juga telah melakukan olah TKP dan mengamankan dokumen perawatan lift tersebut.

Kompas TV Siang ini (18/3), polisi akan melanjutkan olah TKP di lokasi jatuhnya lift di Blok M Square, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com