Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kami Tidak Mau Takabur, karena Itu Keliling Terus

Kompas.com - 23/03/2017, 07:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa beberapa hasil survei menunjukkan, elektabilitas dia dan pasangan cawagubnya, Sandiaga Uno, baik.

Meski begitu, Anies mengaku tidak ingin takabur dan akan tetap berkampanye menemui warga.

"Kami tidak mau takabur, karena itu keliling terus. Kalau enggak, enggak dateng ke maulid, enggak datang ke warga. (Sekarang) masih terus keliling, masih panas-panasan, masih kampanye, meskipun kami sudah dengar angkanya (elektabilitas) baik," ujar Anies dalam diskusi bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017) malam.

(Baca juga: Anies Minta KPU DKI Tak Ulangi Kesalahan Adanya Pemilih Ganda di DPT)

Selama berkampanye dan blusukan menemui warga, Anies mengaku banyak menemukan isu berupa ancaman di tengah masyarakat.

Beberapa di antaranya yakni adanya isu penghapusan program yang saat ini berjalan apabila Anies-Sandi yang terpilih.

"Ancaman KJP dihapus, ancaman KJS dihapus, itu kan sifatnya ancaman," kata dia.

Meski begitu, Anies mengatakan, banyak pihak yang meng-counter isu-isu tersebut. Padahal, mereka bukan bagian dari tim pemenangan Anies-Sandi.

Menurut Anies, justru banyak warga yang membuat counter isu dengan menyatakan KJP dan KJS tidak akan dihapus jika Anies-Sandi terpilih.

"Begitu banyak warga di mana-mana yang membuat pengumuman di luar kontrol kami sendiri," ucap Anies.

Saat ini, Anies menyebut banyak jebakan dan fitnah bermunculan yang memancingnya untuk turut berkomentar.

Namun, Anies selalu menghindari hal tersebut dan tidak ingin menanggapinya. "Kami tidak pernah mau menanggapi, bikin konferensi pers. Kalau kami merespons secara berlebihan, justru malah ada efeknya, kami lewatin saja fitnah-fitnah," kata Anies.

(Baca juga: Ahok: Kalau Hasil Survei Sesuai, Jakarta Punya Gubernur Baru Namanya Anies)

Anies mengibaratkan munculnya berbagai jebakan seperti bermain sepak bola. Dalam permainan sepak bola, yang harus ditendang sejatinya adalah bola.

Namun, nyatanya kadang lawan justru menendang kaki, bukan bola.

"Kalau sudah nendang kaki, ini berarti hopeless, ini berarti bagian kami hati-hati saja. Jangan sampai ketendang. Tapi kami tidak akan mengubah jadi ikut-ikutan," ujarnya.

Kompas TV Manakar Dukungan Koalisi Parpol di Putaran Kedua (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com