Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Disebut sebagai Propaganda Politik, Ini Kata Plt Gubernur DKI

Kompas.com - 04/04/2017, 13:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa menyenangkan semua pihak terkait kebijakan-kebijakan yang mereka buat.

Ia menyebut kritik terhadap suatu kebijakan akan selalu ada. "Tidak semua kebijakan pemerintah itu memuaskan semua pihak," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (4/4/2017).

(Baca juga: Ciliwung Merdeka Sebut Pemindahan Korban Gusuran ke Rusun Hanya Propaganda Politik)

Sumarsono menyampaikan hal tersebut dalam menanggapi Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi yang menilai pemindahan warga bantaran kali ke rumah susun hanya propaganda politik.

Sumarsono mengatakan, persoalan banjir memang harus diselesaikan dengan cara normalisasi. Menurut dia, normalisasi sungai dilakukan untuk kepentingan rakyat.

Sebagian masyarakat, kata dia, juga mendukung kebijakan ini. "Kalau ada satu yang engggak puas, itu persoalan sosialisasi dan pendekatan saja. Tidak mungkin 100 persen puas," ujar Sumarsono.

Sandyawan sebelumnya membeberkan data temuan Ciliwung Merdeka mengenai banyaknya warga asli bantaran Kali Ciliwung di Bukit Duri.

Kata dia, banyak warga asli yang tidak mendapatkan unit hunian di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek.

Terkait itu, Sumarsono mengatakan, urusan relokasi warga Bukit Duri sudah beres dan sudah disepakati warga. Kegiatan normalisasi pun akan terus dilakukan.

Menurut dia, masih ada lahan yang proses normalisasinya belum selesai, yaitu lahan di sekitar Bukit Duri sampai Manggarai.

"Itu harus tuntas dan baru kita bisa mengatakan Jakarta akan kering, bebas banjir," ujar Sumarsono.

(Baca juga: Ciliwung Merdeka Perlihatkan Video Ahok Janji Tak Gusur Bukit Duri)

Sebelumnya, Sandyawan juga menyebut pemindahan warga bantaran kali ke rumah susun hanya propaganda politik.

Dia menuding ada upaya untuk memanipulasi data dan fakta yang dilakukan secara masif dan sistematis.

"Propaganda sering kali melibatkan pemerintah, warga, dan golongan berpengaruh untuk mencapai tujuan strategis. Jadi propaganda itu pesan untuk memengaruhi pikiran masyarakat, membentuk persepsi, dan memanipulasi pikiran untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda," ujar Sandyawan.

Kompas TV Banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung, melanda sejumlah wilayah di Jakarta, seperti di wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan, dan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/2). Gubernur DKI Jakarta mengatakan banjir masih melanda ibu kota karena proyek normalisasi masih belum rampung. Sekitar 11 jam, air kiriman dari Bogor yang membanjiri Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta Selatan, telah surut sejak Kamis siang (16/2). Warga pun membersihkan lumpur bekas banjir yang mengotori tempat tinggal mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com