Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bedah Rumah Dilakukan 2 Hari Sebelum Pilkada?

Kompas.com - 05/04/2017, 16:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan bedah rumah pada 17 April 2017. Itu merupakan dua hari sebelum pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI 2017.

Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan DKI Jakarta Bambang Sugiyono mengatakan, tidak ada maksud politis di balik program bedah rumah yang dilaksanakan dua hari sebelum pencoblosan itu.

"Kalau semua serba dikaitkan ke urusan politik ya bisa saja, tetapi kami kan bekerja apa adanya. Program bedah rumah juga bukan baru ada sekarang," ujar Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/4/2017).

(Baca juga: "Pasukan Merah" Akan Dibantu "Pasukan Pelangi" Saat Bedah Rumah di Cilincing)

Bedah rumah merupakan program "pasukan merah". Program ini sering disampaikan Gubernur dan Wakil Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, pada putaran kedua Pilkada DKI 2017.

Bambang mengatakan, program ini bukan merupakan program baru. Pemerintah Kota Jakarta Timur sudah memiliki progam serupa dengan menggunakan anggaran dari Bazis DKI.

Menurut dia, program bedah rumah memang sudah ada, tetapi masih banyak warga yang membutuhkan bantuan itu.

Saat cuti kampanye putaran pertama, Ahok menemukan banyak warga yang membutuhkan bantuan bedah rumah. Pasukan merah pun dibentuk untuk memenuhi banyaknya kebutuhan itu.

Bambang juga mengatakan, tujuan program ini bukan hanya membantu masyarakat miskin, melainkan juga untuk membenahi permukiman.

"Supaya permukimannya menjadi sehat, artinya bersih, sinar matahari masuk," ujar Bambang.

(Baca juga: Di Kampung Pulo, Djarot Janjikan Bedah Rumah Sejumlah Warga)

Bambang mengatakan, kebijakan Pemprov DKI  Jakarta juga tidak tergantung pada proses pilkada.

"Kalau gara-gara pilkada mandek semua, bagaimana mau layani masyarakat? Show must go on," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com