Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ahok, Bapak Mau Ikut Saya ke Panti?"

Kompas.com - 05/04/2017, 18:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat akan menyudahi blusukannya di RT 04 RW 01, Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/207), calon gubernur nomor DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menemui warga bernama Ndang (57 tahun) yang terlihat jongkok sambil termenung di pinggir jalan.

Tatapan Ndang terlihat kosong. Saat mendekati Ndang, Ahok menunduk dan mencoba mengajaknya berbicara.

"Bapak kenal saya? Saya Ahok," kata Ahok kepada Ndang.

Namun Ndang tak bereaksi. Dia tetap melihat ke arah jalan raya. Sambil memegang pundak Ndang, Ahok mengajaknya ke panti sosial agar dapat dirawat.

"Bapak mau ikut saya ke panti?" tanya Ahok.

Ndang terus diam dan tak bereaksi.

Warga setempat yang didominasi ibu-ibu memberi informasi kepada Ahok.

"Dia kasihan nih, Pak. Rumahnya juga kecil, enggak bisa kerja juga," kata seorang ibu kepada Ahok.

Ahok lalu berpamitan kepada Ndang dan beralih mengobrol dengan ibu-ibu di sana. Ahok minta diantarkan ke rumah Ndang. Ahok berencana untuk mengirim "pasukan merah" dan merenovasi rumah Ndang.

Setelah mengecek rumah Ndang yang tak jauh dari jalan raya, Ahok kemudian mengetahui bahwa tempat tinggalnya itu merupakan rumah kontrak.

"Oh kalau kontrakan, kami enggak bisa bedah rumahnya Bu," kata Ahok.

Berdasarkan info warga setempat, Ndang tinggal bersama sang kakak. Setiap harinya, Ndang hanya jongkok di pinggir jalan raya sambil berharap belas kasihan warga.

Semenjak orang tuanya meninggal, kehidupan Ndang berubah jadi pendiam dan tak bisa merespon orang lain. Ahok sempat menginstruksikan seorang ajudannya untuk menghampiri dan memberi sejumlah uang kepada Ndang. Sontak, Ndang langsung mengantongi uang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com