Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ashraf Ali Bantah Bagikan Sembako dan Minta Warga Pilih Ahok-Djarot

Kompas.com - 06/04/2017, 14:21 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, membantah telah membagi-bagikan sembako saat menghadiri pengajian kebangsaan di Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (1/4/2017). Ashraf mengatakan, saat itu dia datang karena diundang oleh panitia acara.

"Saya enggak tahu dan enggak lihat ada sembako. Saya kasih sambutan sebagai anggota dewan, saya diundang," kata Ashraf saat dihubungi Kamis (6/4/2017).

Menurut Ashraf, panitia acara pengajian kebangsaan itu merupakan relawan Bhinneka, yakni pendukung pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Dia hadir sebagai undangan karena dia juga merupakan warga setempat.

Ashraf mengatakan, Ketua Umum PPP, Djan Faridz, juga hadir dalam acara tersebut.

"Ada Pak Djan Faridz juga di sana. Kalau saya enggak datang kan enggak enak karena itu kampung saya, RW saya loh itu," kata dia.

Saat memberikan sambutan, Ashraf membantah bahwa dirinya meminta warga memilih Ahok-Djarot pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Lihat saja rekamannya. Enggak ada menyampaikan kalimat pilih nomor dua," ucap Ashraf.

Seorang warga Pasar Manggis, Siti Rahmah (39), pada Kamis pagi melaporkan Ashraf ke Bawaslu DKI Jakarta karena diduga telah membagikan sembako dan setelah itu meminta warga memilih Ahok-Djarot. Saat melapor ke Bawaslu DK, Siti didampingi tim hukum dan advokasi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Dia (Ashraf) bicara, 'Ini sembako udah saya kasih, jangan lupa pilih nomor dua ya'," ujar Siti seusai membuat laporan di Bawaslu DKI Jakarta, Sunter Agung, Jakarta Utara, Kamis siang.

Baca juga: Anggota DPRD Dilaporkan ke Bawaslu DKI karena Bagikan Sembako

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com