Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pemerintah kalau Niatnya Merumahkan Rakyat, Ya Bisa DP 0 Rupiah"

Kompas.com - 10/04/2017, 21:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengusaha real estate, Alwi Bagir Mulachela, mengatakan  bahwa program pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yaitu DP 0 rupiah, sangat mungkin dilakukan.

Kendati demikian, menurut dia, hal itu tergantung dari kemauan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Pemerintah kalau niatnya mau merumahkan rakyat ya sangat bisa," ujar Alwi dalam diskusi yang digelar oleh tim Anies-Sandi di kawasan Menteng, Senin (10/4/2017).

(Baca juga: Sandiaga Akan Gandeng Investor untuk Rumah DP 0 Rupiah)

Menurut dia, saat ini, banyak rumah yang dipasarkan dengan program DP 1 persen. Alwi mengatakan, tidak sulit untuk menurunkan DP-nya menjadi 0 persen.

Ia berpendapat, Pemprov DKI bisa saja membangun rusun dari kewajiban pengembang. Pemprov DKI kemudian bisa menjual lagi ke masyarakat dengan DP 0 persen.

Alwi mengatakan, hal itu bisa dilakukan karena Pemprov DKI tidak menjual rumah untuk mencari untung.

"Harga rumah mau ditambah inflasi lalu bagi 10 tahun, selesai enggak usah pakai DP. Kan yang jalankan pemerintah kok. Pemerintah tidak boleh pikirkan komersial," ujar Alwi.

Adapun Alwi mengaku sebagai pendukung Anies-Sandi. Alwi mengakui banyak perubahan baik yang dilakukan oleh Pemprov DKI saat ini.

Namun, kata Alwi, pelaksanaan beberapa program masih sulit karena ada "one man show".

Alwi mengatakan, para pejabat DKI tidak berani membuat keputusan karena takut dengan atasannya.

(Baca juga: Anies: Pilihannya Jelas, Mau Gubernur Pakai DP atau Tanpa DP)

Dia pun berharap situasi yang lebih baik bisa muncul di bawah pemerintahan Anies-Sandi.

"Saya lihat pengalaman Anies-Sandi sebagai tokoh yang manajemennya saya rasa bisa lebih baik dan merasa program di DKI bisa diperbaiki dengan tenang, santun, dan nyaman," ujar Alwi.

Kompas TV Sandiaga Uno Khawatir Kecurangan di Putaran 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com