Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Ahok-Djarot Berterima Kasih KPU Hadirkan Komunitas yang Kritis

Kompas.com - 13/04/2017, 16:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily, berterima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang telah menghadirkan komunitas saat debat Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, Rabu (12/4/2017) malam.

"Soal kehadiran para komunitas yang menanyakan hal yang kritis, justru kami berterima kasih," kata Ace, saat dihubungi wartawan, Kamis (13/4/2017).

(Baca juga: Sumarsono Apresasi Langkah KPU DKI Hadirkan Komunitas dalam Debat)

Adapun komunitas yang dihadirkan adalah komunitas nelayan, penghuni rumah susun, pelaku UKM, dan transportasi publik.

Saat debat, komunitas nelayan bertanya mengenai kelanjutan reklamasi Teluk Jakarta kepada Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Kemudian, penghuni rusun mengeluhkan fasilitas di rusun yang tak memadai. Menurut Ace, Ahok-Djarot dapat menjawab pertanyaan komunitas dengan baik.

"Pak Ahok-Djarot mengklarifikasi semua pertanyaan itu dengan baik dan jelas," kata Ace.

(Baca juga: Prasetio Sebut Ahok-Djarot Siap Jelaskan soal Reklamasi dalam Debat )

Latar belakang perwakilan komunitas yang mengajukan pertanyaan kepada paslon ini menjadi sorotan.

Salah satu contohnya, Iwan Carmidi, yang merupakan perwakilan nelayan dan bertanya mengenai reklamasi kepada Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Iwan disebut sebagai Ketua Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) yang melayangkan gugatan reklamasi pulau ke PTUN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com