Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Syarat Rumah yang Layak Dibedah?

Kompas.com - 17/04/2017, 22:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program bedah rumah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi dilucurkan di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (17/4/2017). Cilincing dipilih menjadi lokasi  karena wilayah tersebut merupakan salah satu kelurahan dengan jumlah masyarakat miskin terbanyak di Jakarta Utara.

Data Pemerintah Kota Jakarta Utara menyebutkan ada 83 rumah di Cilincing yang akan dibedah. Untuk tahap awal, jumlah rumah yang dibedah ada 18 unit.

Pada program bedah rumah ini, Pemerintah Provinsi DKI melakukan jemput bola. Para Ketua RT dan RW diminta untuk mendata rumah-rumah warga yang dinilai sudah tidak layak huni.

Keluarga Rostini (26) adalah salah satu keluarga warga Cilincing yang rumahnya dibedah pada tahap awal. Rostini mengaku didatangi Ketua RT tempatnya tinggal sekitar seminggu yang lalu. 

Saat itu, Rostini mengaku hanya diminta untuk menyodorkan bukti KTP dan Kartu Keluarga (KK). Kemudian, dari pihak kelurahan meninjau dan memotret kondisi rumah Rostini. 

"Syarat minimal pendapatan sih enggak ada ditanya," ujar perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga ini.

Hal serupa juga dilontarkan Mala Sihombing (54). Mala merupakan janda empat anak yang sudah lama ditinggal wafat oleh suaminya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Mala berprofesi menjadi pedagang asongan. Ia terlihat sangat senang saat mengetahui rumahnya dipilih untuk masuk dalam program bedah rumah.

"Cuma dagang teh botol jadi enggak bisa bangun (rumah)," ujar Mala.

Saat acara peluncuran program bedah rumah, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat terpantau berkeliling melihat-lihat rumah-rumah yang akan dibedah. Sebagian besar rumah yang akan dibedah sudah tidak layak huni, dari kondisi dinding yang hanya terbuat dari triplek hingga atap yang keropos.

Program bedah rumah melibatkan petugas dari berbagai instansi yang ada di Pemerintah Provinsi DKI. Mulai dari pasukan biru (Dinas Tata Air), pasukan oranye (Dinas Kebersihan), pasukan kuning (Dinas Bina Marga), pasukan hijau (Dinas Pertamanan), dan pasukan merah (Dinas Perumahan). Karena itu, mereka disebut sebagai pasukan pelangi.

Saat proses bedah rumah dimulai, pasukan biru, oranye, dan kuning bertugas ketika proses pembongkaran bangunan lama; pasukan merah bertugas membangun kembali; dan pasukan hijau mengecat dan memperindah bangunan yang sudah jadi.

Baca juga: Anggaran Program Bedah Rumah Diminta Masuk di APBD DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com