Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amanat Presiden Jokowi untuk Amankan Pilkada DKI Jakarta

Kompas.com - 18/04/2017, 10:59 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam apel pembekalan dan persiapan pengamanan Pilkada DKI putaran kedua, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan pemilihan yang aman dan damai.

"Saat kami menghadap Presiden RI, beliau jelas sampaikan pesan bahwa biarkanlah masyarakat DKI melaksanakan hak pilihnya dengan baik dengan aman dengan sebebasnya dan tak ada intimidasi dan ancaman dari pihak manapun," kata Wiranto kepada ribuan personel keamanan di Ecovention, Ancol, Selasa (18/4/2017).

Wiranto mengatakan, pilkada sejatinya adalah pesta demokrasi yang harus dilaksanakan dengan suka cita tanpa ancaman dan intimidasi. Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga keamanan bersama aparat untuk mewujudkan pilkada yang baik.

Adapun Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan besarnya pengamanan ini sesuai dengan instruksi Jokowi yang ingin warga Jakarta bebas memilih tanpa intimidasi.

"Petunjuk Presiden, bahwa hak pilih masyarakat Jakarta itu, sesuai dengan konstitusi. Dan Presiden menyampaikan, bahwa semua hak pilih, semua masyarakat yang akan melaksanakan Pilkada, sesuai dengan haknya untuk mencoblos, harus dalam kondisi damai, tenang, dan tanpa tekanan," kata Gatot.

Baca: Kesibukan Jokowi Jelang Putaran Kedua Pilkada DKI...

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, pihaknya dibantu oleh berbagai unsur pengamanan seperti 26 ribu anggota linmas, 20 ribu anggota Polri, dan hampur 15 ribu anggota TNI.

Kekuatan yang mencapai 64 ribu di lapangan pada 19 April 2017 nanti, masih akan dibantu oleh aparat yang sifatnta cadangan, baik yang di bawah komando langsung Kapolri tingkat Mabes mau pun ada yang langsung di bawah kendali Panglima TNI.

"Kita yakinkan warga Jakarta untuk pemilihannya Insya Allah dapat berjalan lancar. Dan silahkan menggunakan hak pilih, hak politik, dengan sebebas-bebasnya. Ini dijamin oleh pemerintah," kata Tito.

Kompas TV DKI Jakarta Siap “Nyoblos” (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com