Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke Balai Kota, Lieus Sungkharisma Diteriaki Pendukung Ahok

Kompas.com - 08/05/2017, 17:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komunitas Tionghoa Antikorupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma tiba-tiba datang ke Balai Kota DKI Jakarta, sore hari ini, Jumat (8/5/2017).

Lieus datang ketika Balai Kota dalam kondisi dipenuhi para pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang antre untuk berfoto.

Untuk diketahui, Lieus merupakan salah satu orang yang keras dalam mengkritik Basuki atau Ahok. Saat Lieus tiba di pendopo, pendukung Ahok yang menyadari kehadirannya langsung meminta Lieus meninggalkan Balai Kota.

"Sudahlah, keluar saja, keluar saja," ujar warga kepada Lieus.

Baca: Pendukung Ahok Bawa 10.000 Balon ke Balai Kota

Sempat terjadi keributan ketika Lieus tiba di sana. Akhirnya, Lieus pun keluar dari pendopo Balai Kota. Kepada wartawan, Lieus langsung menceritakan pendapatnya tentang respons pendukung Ahok atas kehadirannya.

"Abis bunga terus sekarang balon. Artinya kan ada kerinduan dari pada pendukung Ahok. Jadi saya datang, tapi di luar dugaan saya kok jadi pada marah sama saya, teriak-teriak sama saya," ujar Lieus.

Lieus mengatakan dia hanya ingin bersilaturahim dengan Ahok. Dia mengkritik pendukung Ahok yang mengusirnya hanya karena berbeda pilihan dalam pilkada. Dia mengatakan hal itu tidak pernah terjadi pada pilkada sebelumnya.

"Saya enggak kecewa. Lucu (saja). Dari pilkada ke pilkada waktu Foke sama Jokowi. Saya pendukung Jokowi, (tapi) sama pendukung Foke baik. Sama Foke juga baik. Kok saya kali ini pendukung Anies terus kok jadi begini? Padahal sama Ahok baik sekali saya," ujar Lieus.

Saat Lieus menyampaikan itu, pendukung Ahok menyaksikan dan mendengarkan.

"Sudahlah jangan banyak bicara, jangan banyak bicara," ujar salah seorang pendukung.

Lieus pun sempat terlibat pembicaraan dengan salah seorang pendukung Ahok. Lieus mengatakan tidak masalah jika dia tidak bisa bertemu dengan Ahok.

Setelah itu, Lieus pun pergi meninggalkan Balai Kota. Suara sorakan dari pendukung Ahok mengiringi kepergian Lieus. Sebelum mendukung Anies-Sandi, Lieus terlebih dahulu mendukung Agus-Sylvi pada putaran pertama.

Baca: Ngumpulin Jelek-jeleknya Ahok, Itu Bagian Saya

Ketika itu, Lieus mengatakan Jakarta butuh pemimpin baru untuk menggantikan Ahok. Ia menganggap Ahok sudah selayaknya karena tak disukai masyarakat.

Dia kemudian menyinggung berbagai kasus yang sempat menyeret nama Ahok, salah satunya dalam kasus indikasi kerugian negara dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Menurut Lieus, Ahok masih memiliki banyak keburukan yang belum diketahui publik. Ia berjanji siap membukanya.

"Ngumpulin jelek-jeleknya Ahok, itu bagian saya. Konsepnya Mas Agus mari sosialisasikan ke seluruh warga Jakarta," kata Lieus.

Kompas TV Balon-balon ini dikirim sebagai bentuk dukungan moral bagi Ahok-Djarot hingga selesai masa bakti memimpin Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com