Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Warga Sampaikan Aspirasi dan Solusi ke Rumah Partisipasi

Kompas.com - 16/05/2017, 13:04 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan meminta warga Jakarta untuk menyampaikan aspirasi dan solusi ke "Rumah Partisipasi".

"Kita mengharapkan aspirasi (dari warga), tetapi kita juga mengharapkan solusi yang sudah dikerjakan oleh warga yang bisa dimanfaatkan," ujar Anies usai menghadiri acara Musyawarah Koordinasi Nasional (Mukornas) Partai Idaman di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (16/5/2017).

Untuk itu, lanjut Anies, rumah tersebut tidak dinamakan rumah aspirasi, tetapi Rumah Partisipasi.

"Sehingga bentuk keterlibatan warga dalam pengelolaan Jakarta itu pada ide-ide, pada contoh-contoh dan praktik-praktik yang telah dilakukan," kata dia.

(Baca juga: Rumah Partisipasi Belum Aktif, Ini Kata Sandiaga)

Anies mengatakan, selama masa kampanye, pihaknya banyak mendapatkan solusi dari warga.

Saat ini, Anies belum tahu apakah sudah ada penyampaian aspirasi dan solusi dari warga ke Rumah Partisipasi atau belum.

Ia pun menyampaikan sejumlah contoh aspirasi dan solusi dari warga, yakni pemanfaatan hidroponik di suatu wilayah, pengelolaan sampah secara mandiri oleh warga, dan penitipan anak mandiri yang dikelola suatu wilayah.

"Contohnya lingkungan yang mengelola tempat penitipan anak secara mandiri, karena warganya adalah bapak ibu yang semuanya bekerja. Lalu mereka secara bersama-sama membangun itu," kata dia.

Adapun Rumah Partisipasi di kediaman mantan politikus PDI-P Boy Sadikin, merupakan tempat Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno, menyerap ide dan gagasan warga untuk pembangunan yang bisa diaplikasikan bagi kemajuan Jakarta.

Saat ini, Rumah Partisipasi sudah bisa dikunjungi warga. Semua ide dan gagasan akan dikumpulkan dan diolah oleh tim pengarah, tim pakar, serta tim sinkronisasi.

(Baca juga: Anies: Rumah Partisipasi Bukan buat Lapor Gorong-gorong, KJP, BPJS...)

Adapun tujuan Anies membuka Rumah Partisipasi adalah melibatkan warga dalam membangun Jakarta.

Tempat ini dibuka setiap hari atau tujuh hari dalam seminggu, dengan jam buka dari pagi sampai malam hari.

Kompas TV Anies: Semua Pihak Harus Hormati Putusan Hakim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com