Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Masa Depan Program Ahok-Djarot Setelah Anies-Sandi Menjabat?

Kompas.com - 22/05/2017, 13:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, gubernur dan wakil gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki wewenang penuh atas anggaran tahun 2018.

Secara otomatis, program dan kebijakan yang masuk dalam APBD DKI 2018 merupakan program Anies dan Sandiaga.

"Tahun 2018 itu sudah full gubernur terpilih sampai 2022 nanti," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017).

(Baca juga: Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Rapat Tertutup dengan Pemprov DKI)

Lalu, bagaimana masa depan program-program yang dibuat pemerintahan sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, misalnya program bedah rumah?

Saefullah mengatakan, program bedah rumah yang berlangsung di Cilincing akan diteruskan hingga selesai.

Pada tahun 2018 nanti, barulah ada penyesuaian terhadap program Anies-Sandi. "Anies-Sandi kan juga punya program rumah misalnya rumah DP 0, lalu konsep rusun di DKI Jakarta kan masih dibutuhkan," ujar Saefullah.

Ia mengatakan, rumah susun masih menjadi kebutuhan pokok warga Jakarta meski sudah bukan era Ahok-Djarot.

Nantinya, bisa saja pembagian rusun ke warga Jakarta disesuaikan dengan program Anies-Sandi.

"Kan sama-sama butuh rusun, nanti packaging-nya seperti apa bisa dibicarakan. Mau DP 0, mau sewa, nanti bisa dibicarakan," ujar Saefullah.

Begitu pun dengan program Kartu Jakarta Pintar Plus milik Anies-Sandi. Saefullah mengatakan, konsep KJP yang lama pada era Ahok-Djarot masih akan dilanjutkan.

Namun, ada penyesuaian kembali dengan program Anies-Sandi. "Jadi tetap ada tapi ditambahin 'plus'. Seperti apa plusnya? Apakah pesertanya yang bertambah? Atau keterjangkauan sasarannya yang ditambah? Atau usianya? Nah ini masih dibicarakan," ujar Saefullah.

(Baca juga: Djarot Akan Bicarakan Kebijakan Saat Terima Anies-Sandi)

Terkait pembangunan transportasi seperti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT), Saefullah menjamin program itu akan berlanjut. Sebab, itu merupakan program strategis nasional.

"Itu kan program strategis nasional. MRT mesti dilanjutkan, veldrome juga program strategis nasional. LRT juga harus diteruskan," ujar Saefullah.

Kompas TV Anies Baswedan Komitmen Penuhi Janji Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com