Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Almarhum Briptu Taufan Sempat Minta Dibuatkan Mi Instan ke Adiknya

Kompas.com - 25/05/2017, 13:56 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Adik bungsu dari almarhum Briptu Taufan Tsunami, Denanda (20) menjelaskan bahwa almarhum adalah sosok yang baik dan tanggung jawab.

"(Almarhum) baik dan tanggung jawab," ujar Denanda saat ditemui usai pemakaman Briptu Taufan Tsunami di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).

Almarhum merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Saat almarhum gugur dalam tugas masih berusia 22 tahun, pada tanggal 27 Juli nanti baru akan mengulang hari kelahirannya.

Denanda menyebut tidak ada kejadian aneh sebelum almarhum meninggalkan keluarga. Akan tetapi, Rabu (24/5/2017) malam, almarhum minta dibuatkan makanan.

"Itu cuma telepon doang minta bikin mie instan pas jam 7 (malam) abis solat (isya)," kata dia.

Kemudian, Denanda melanjutkan, almarhum juga kerap menitipkan pesan agar dia cepat menyelesaikan kuliah dan wisuda.

"Dia (almarhum) nyuruhnya cuma cepet sidang sama cepat wisuda," kata Denanda.

Baca: Sahabat Almarhum Bripda Taufan: Dia Kesayangan Junior

Almarhum Briptu Taufan telah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur pada sekita pukul 11.00 WIB. Dalam upacara pemakaman, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana menjadi Inspektur upacara pemakaman.

Dia menegaskan bahwa almarhum janganlah disebut meninggal, tetapi gugur dalam tugas. Sebab, Briptu Taufan adalah salah satu korban dari ledakan di Kampung Melayu pada Rabu (24/5/2017) malam dalam keadaan sedang bertugas.

Kompas TV Kampung Melayu Diguncang Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com