JAKARTA, KOMPAS.com - Adik bungsu dari almarhum Briptu Taufan Tsunami, Denanda (20) menjelaskan bahwa almarhum adalah sosok yang baik dan tanggung jawab.
"(Almarhum) baik dan tanggung jawab," ujar Denanda saat ditemui usai pemakaman Briptu Taufan Tsunami di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).
Almarhum merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Saat almarhum gugur dalam tugas masih berusia 22 tahun, pada tanggal 27 Juli nanti baru akan mengulang hari kelahirannya.
Denanda menyebut tidak ada kejadian aneh sebelum almarhum meninggalkan keluarga. Akan tetapi, Rabu (24/5/2017) malam, almarhum minta dibuatkan makanan.
"Itu cuma telepon doang minta bikin mie instan pas jam 7 (malam) abis solat (isya)," kata dia.
Kemudian, Denanda melanjutkan, almarhum juga kerap menitipkan pesan agar dia cepat menyelesaikan kuliah dan wisuda.
"Dia (almarhum) nyuruhnya cuma cepet sidang sama cepat wisuda," kata Denanda.
Baca: Sahabat Almarhum Bripda Taufan: Dia Kesayangan Junior
Almarhum Briptu Taufan telah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur pada sekita pukul 11.00 WIB. Dalam upacara pemakaman, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana menjadi Inspektur upacara pemakaman.
Dia menegaskan bahwa almarhum janganlah disebut meninggal, tetapi gugur dalam tugas. Sebab, Briptu Taufan adalah salah satu korban dari ledakan di Kampung Melayu pada Rabu (24/5/2017) malam dalam keadaan sedang bertugas.