Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Djarot Lawan Persekusi dan Wacana Mendirikan "Safe House"

Kompas.com - 05/06/2017, 07:30 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tindakan persekusi marak terjadi. Catatan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFE Net), terjadi tren kenaikan korban persekusi dari Januari hingga Mei 2017 dengan jumlah mencapai 59 orang.

Berbagai seruan mengenai larangan tindak persekusi pun disampaikan sejumlah pihak, termasuk Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Djarot menyatakan bahwa persekusi adalah contoh buruk yang tidak patut dilakukan oleh siapa pun. Sebab, tindakan tersebut sama dengan aksi main hakim sendiri.

"Kalau pun ada yang tidak menyenangkan, unggahan yang tidak menyenangkan, ya laporkan ke kepolisian. Jangan main hakim sendiri," ujar Djarot, Jumat (2/6/2017).

(baca: Djarot: Persekusi Ini Tindakan yang Tidak Patut

Djarot meminta polisi menindak tegas pelaku persekusi. Dengan begitu, persekusi diharapkan tidak berulang dan tidak meresahkan masyarakat.

Bantuan Pemprov DKI

Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan rumah aman atau safe house bagi korban persekusi jika diperlukan. Pemprov DKI juga bersedia membantu memfasilitasi polisi atau TNI pembangunan safe house diperlukan di markas polisi atau TNI.

Sebab, Djarot menyebut rumah paling aman untuk korban salah satunya adalah di kantor-kantor pemerintahan atau TNI/Polri. Safe house tersebut juga bisa digunakan untuk korban lainnya yang mengalami kekerasan.

"Kalau perlu kami bisa bantu untuk bikin safe house. Safe house yang paling baik di mana? Ya di kantor pemerintah, atau di kantor polisi sekalian, atau di kantor TNI," kata Djarot.

(baca: Djarot: Kalau Ada Unggahan Tak Menyenangkan, Jangan Main Hakim Sendiri)

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mengerahkan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) menjadi "mata-mata" di tengah masyarakat dalam rangka membantu kepolisian dalam mengawasi aksi persekusi.

Anggota FKDM akan melaporkan gejala-gejala yang mereka lihat di lapangan kepada polisi.

"Setiap RW, setiap kelurahan kan ada kaki, mata, dan telinga saya di sana. Ya mereka yang akan mantau masing-masing di wilayah kejadian ini itu, ada mata-mata dari kami," ujar Kepala Bakesbangpol DKI Jakarta Darwis Muhammad Adjie, Jumat.

(baca: SAFE Net: Persekusi Meluas ke Sejumlah Wilayah)

Halaman:
Baca tentang



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com