Bantuan lainnya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni dengan menerima salah satu korban persekusi asal Solok, Sumatera Barat, untuk pindah bekerja di Jakarta. Korban yang dimaksud yakni Fiera Lovita, seorang dokter yang bekerja di RSUD Kota Solok.
Djarot menuturkan, Fiera bisa mengajukan diri untuk pindah bekerja di bawah lingkungan Pemprov DKI Jakarta apabila merasa tak lagi aman di Solok.
"Kalau misalnya dia (Fiera) merasa enggak aman, ya ngajukan pindah ke DKI," ujar Djarot.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan Kementerian Kesehatan untuk memproses hal tersebut. Fiera mengalami persekusi berupa teror dan intimidasi oleh sekelompok orang dari ormas tertentu yang tidak menyukai statusnya di media sosial.
Status tersebut dia buat pada 19-21 Mei 2017, setelah menyaksikan berita konferensi pers pihak kepolisian di televisi terkait kebenaran barang bukti kasus chat WhatsApp pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Firza Husein.
Fiera merasa tertekan setelah mengalami persekusi. Persekusi juga dialami seorang remaja asal Cipinang, Jakarta Timur, berinisial M (15).
Persekusi terhadap M berawal saat status di media sosialnya dianggap menghina pimpinan organisasi masyarakat tertentu. Tak terima pimpinannya dihina, anggota ormas itu pun menangkap remaja tersebut dan menginterogasinya. Tak hanya mendapat kekerasan secara verbal, remaja itu juga mendapat pukulan di bagian wajah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.