Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Perampokan dengan Modus Kempis Ban

Kompas.com - 09/06/2017, 18:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Perampokan dengan modus pelaku mengempiskan ban kendaraan bermotor milik korban masih saja terjadi. Warga diingatkan agar berhati-hati.

Kepolisian Resor Metro Bekasi mengungkapkan hal ini, Kamis (8/6/2017). Tepatnya di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, percobaan perampokan terhadap nasabah bank dengan modus kempis ban terjadi. Namun, aksi dapat digagalkan dan polisi telah menangkap empat perampok itu.

Kepala Polrestro Bekasi Komisaris Besar Asep Adisaputra mengatakan, empat pelaku berinisial HA (28), IS (38), PA (33), dan Z (41) ditangkap pada 31 Mei lalu. "Dua pelaku lain, yakni Son dan E, masih buron," katanya.

Pelaku ditangkap saat akan merampok WA, seorang pegawai yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia dan membawa uang perusahaan sebesar Rp 105 juta, di Kampung Pasir Limus, Cikarang Utara.

Setelah pulang dari bank, korban merasa salah satu ban belakang mobilnya kempis dan mendapati dua sepeda motor membuntutinya. Korban pun tetap melaju dan melapor ke sebuah pos polisi. Anggota kepolisian lalu menghampiri HA, salah satu pelaku bersepeda motor.

Tiga pelaku lain ditangkap di lokasi terpisah. Para pelaku pernah merampok dengan modus serupa di Jababeka Cikarang Utara. Mereka dijerat Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman hukuman penjara sembilan tahun. Polisi menyita barang bukti 2 mobil, 3 sepeda motor, 1 pucuk senjata airsoft gun, dan sepasang sandal jepit berpaku.

Ditembak

Unit II Subdit Jatanras Polda Metro Jaya yang dipimpin Komisaris Ari Cahya Nugraha menangkap EF (22), tersangka perampokan disertai pemerkosaan, Kamis (1/6), di Jalan Saharjo, Jakarta Selatan. Tersangka yang bekerja sebagai tukang parkir itu melawan saat ditangkap sehingga kakinya ditembak.

Korban, MH, dirampok dan diperkosa di pemakaman umum Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, 8 Desember 2016.

Kepala Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan mengutarakan, EF merencanakan aksinya bersama temannya, AS, yang ditangkap beberapa bulan lalu.

Menurut Hendy, modus tersangka EF adalah pura-pura menjadi tukang ojek. EF yang sedang memboncengkan korban setelah pulang kerja membelokkan sepeda motornya masuk ke pemakaman. Karena merasa curiga, korban berusaha lompat dari sepeda motor. Namun, korban ditangkap dan diseret ke dalam gubuk oleh EF dan AS.

Tewas mengambang

Hingga kemarin sore, Satuan Reskrim Polresta Tangerang Kabupaten sudah memeriksa lima saksi terkait ditemukannya jasad mayat G (16), pelajar asal Gunung Kaler, yang mengambang di Kali Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Kamis pagi. Salah satunya adalah rekan korban, R (16).

Kepala Satuan Reskrim Polresta Tangerang Kabupaten Komisaris Gunarko mengatakan, "R dimintai keterangan karena rekan korban itu yang menjemput korban dari rumahnya sebelum ditemukan tewas."

"Barang korban yang hilang antara lain telepon genggam miliknya. Di jasad korban ada luka memar dan robek akibat dianiaya," ujar Gunarko.

(ILO/WAD/PIN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Juni 2017, di halaman 28 dengan judul "Waspadai Perampokan dengan Modus Kempis Ban".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com