Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban Kolong Tol Kalijodo, Seribuan Petugas Dilibatkan

Kompas.com - 13/06/2017, 10:13 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara akan menertibkan bangunan semi-permanen atau bedeng yang berdiri di bawah kolong tol dekat RPTRA Kalijodo pada Rabu (14/6/2017).

Hal itu dilakukan karena maraknya praktik ilegal seperti penjualan minuman keras hingga dugaan praktik prostitusi di kawasan tersebut.

Camat Penjaringan M Andri mengatakan, penertiban tersebut akan melibatkan petugas kepolisian, satpol PP, dan TNI.

(Baca juga: Para Sopir Diminta Singkirkan Truk dari Kolong Tol Kalijodo)

Ia mengatakan, penertiban itu akan mengikutsertakan 1.000-an petugas dari instansi gabungan.

"Besok (penertiban). Kami libatkan petugas terpadu. Ada seribuan pasukan," ujar Andri saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/6/2017).

Andri membantah soal informasi yang menyebut adanya rencana penertiban hari ini tetapi ditunda.

Menurut dia, penertiban memang dijadwalkan pada besok hari. "Enggak, memang jadwalnya besok," ujar Andri.

(Baca juga: Sejumlah Kafe Dilengkapi Kamar Tidur Dibangun di Kolong Tol Kalijodo)

Bangunan semi-permanen yang dibangun warga di kolong tol tersebut digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat hiburan malam berbentuk kafe.

Saat operasi gabungan penyakit masyarakat pada Jumat pekan lalu, petugas menemukan sejumlah kondom, minuman keras, dan alat hisap sabu di sana.

Kompas TV Bangunan Liar Kembali Menjamur di Kalijodo

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com