Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Pasar Kebayoran Lama Belum Dapat Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 22/06/2017, 11:46 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga korban kebakaran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan belum menerima bantuan dari pemerintah, Kamis (22/6/2017) pagi.

Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 10.00, sebagian besar warga masih duduk-duduk meratapi tempat tinggal mereka yang kini rata dengan tanah. 

Sebagian lainnya mengais barang benda mereka yang tersisa di antara tumpukan kelapa dan puing. "Belum ada bantuan ini," kata Ani, seorang korban kebakaran ditemui di lokasi.

(Baca juga: Kebakaran di Pasar Kebayoran Lama Diduga karena Korsleting Listrik)

Baru ada satu kantong baju bekas yang diberikan warga kepada puluhan penghuni lapak itu. Namun, dari pemerintah, belum ada tenda atau bantuan logistik.

Sejumlah pegawai Kelurahan Kebayoran Lama Utara yang berada di lokasi tampak sibuk mengobrol dan berfoto-foto. Mereka juga tak mengetahui rencana untuk menampung warga di tempat sementara.

"Belum tahu ke mana. Pak lurah tadi ke sini, tetapi sekarang masih apel (upacara ulang tahun Jakarta) semua," kata salah seorang pegawai.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Mursidin mengatakan, pihaknya tak menurunkan bantuan lantaran itu merupakan lapak pedagang. Selain itu, kata dia, pihak kelurahan maupun kecamatan belum meminta bantuan sesuai prosedur. 

"Yang minta bantuan siapa? Kan harusnya yang punya wilayah, lurah sama camat, belum ada mereka laporan minta bantuan," kata Mursidin.

(Baca juga: Bocah Ditemukan Hangus Menelungkup di Kebakaran Pasar Kebayoran Lama)

Api mulai berkobar pukul 01.00. Sekitar 80 warga yang menghuni bangunan semi-permanen di lapak pedagang kelapa Pasar Kebayoran Lama ini kehilangan tempat tinggal dan semua barang mereka.

Kompas TV Kebakaran apartemen di London, Inggris, menyisakan duka dan kemarahan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com