Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menara Air Tua di Tengah Padatnya Permukiman di Manggarai

Kompas.com - 10/07/2017, 14:35 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

KOMPAS.com — Sebuah menara terlihat menjulang di tengah padatnya kawasan penduduk di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Menara itu tersusun dari bata-bata kemerahan dengan desain jendela-jendala yang tidak lagi lazim di zaman sekarang.

Andai tidak melihat nama jalan dan memperhatikan desainnya, maka bangunan ramping dan tinggi tersebut akan lebih mudah disangka sebagai menara masjid karena sejumlah corong pengeras suara tertempel di sudut-sudutnya, apalagi saat jalan menuju menara itu bermuara ke sebuah mushala bernama Nurul Iman.

Namun, jika menilik nama jalan di kawasan itu, maka bisa diterka bahwa menara tersebut berfungsi sebagai penampung air karena terletak di Jalan Menara Air.

"Wah dulu kalau airnya penuh terus tumpah ke bawah, pada ramai itu orang-orang kumpul di bawah," ujar Rosadi, mantan warga Bukit Duri yang pada masa kecilnya di tahun 1960-an pernah merasakan limpahan air tersebut dan hanya mengatakan bahwa menara ini kemungkinan buatan Belanda.

Letak menara air ini sendiri tidak mudah dijangkau dari Jalan Menara Air karena terhimpit rapat rumah-rumah penduduk, meski ternyata bisa dimasuki melalui 3-4 gang.

Selanjutnya hanya ada satu-satunya jalan di punggung mushala agar kita bisa berhadap-hadapan langsung dengan menara, yang itu pun sama artinya dengan memasuki pekarangan sebuah rumah.

Di rumah itu, pada saat Kompas.com datang, Selasa (27/6/2017) sore, seorang pria terlihat merebah di teras rumah itu dan mengangguk saat Kompas.com meminta izin untuk masuk. Lalu, terlihat pintu besi di belakang menara untuk bisa masuk ke dalamnya.

Pintu itu berjendela model jala dan begitu tebal sehingga cukup berat ketika coba dibuka, menandakan padatnya logam bahan bangunan pada era yang belum seekonomis saat ini.

Pintu Menara Air Manggarai di Jalan Menarai Air, Manggarai, Tebet. Pintu berbahan baku logam tebal ini biasanya dikunci.Dimas Wahyu Pintu Menara Air Manggarai di Jalan Menarai Air, Manggarai, Tebet. Pintu berbahan baku logam tebal ini biasanya dikunci.

Saat pintu terbuka, terlihatlah sebuah sistem tua pengaliran air dengan pipa-pipa berwarna biru di dalamnya. Di sisi tembok bangunan terdapat tangga terpasang bertahap berbeda sisi. Satu tangki besar berdiri sebagai langit-langit. Sementara itu, tidak ada pijakan apa-apa di belakang jendela-jendela yang terlihat dari luar itu.

Baca: Kekayaan Cagar Budaya Kereta Api

Dilarang masuk
 
Bisa memasuki menara tersebut sebenarnya sebuah ketidaksengajaan. Nyatanya, tidak boleh ada yang masuk dan membuka pintu besi besar kemerahan bangunan tua itu tanpa meminta izin.

Pria yang memberikan anggukan tadi menjelaskan bahwa sudah banyak orang yang ingin melihat bagian dalam menara air ini.

Kebetulan pengunci di pintu menara tersebut patah sehingga gerakan spontan tadi memungkinkan bagian dalam menara untuk dilihat.

"Ada yang mau buat acara, mau foto pre-wedding, segala macam. Ya saya bilang, minta izin saja dulu kalau mau pakai (menunjuk arah Balai Yasa Manggarai, bengkel perawatan kereta api)," ujar pria tersebut, yang bernama Maryono.

Bagian dalam Menara Air Manggarai menunjukkan sebuah tangki besar dengan pipa-pipa dan tangga untuk memantau.Dimas Wahyu Bagian dalam Menara Air Manggarai menunjukkan sebuah tangki besar dengan pipa-pipa dan tangga untuk memantau.

Beberapa orang dari sejumlah stasiun TV pun sebelumnya pernah mencoba datang dan membuat semacam acara uji nyali karena konon menara tersebut dihuni makhluk halus.

Halaman:


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com