Salin Artikel

Kata Pengendara Motor soal Wacana Larangan Melintasi Rasuna Said

Febi, misalnya, pria paruh baya yang sehari-hari bekerja mendistribusikan dan mengantarkan majalah dengan menggunakan moda transportasi motor merasa keberatan apabila larangan tersebut diberlakukan.

"Kalau pakai mobil itu lama dan biayanya tinggi, ada parkir ada bensin. Mana Kuningan kan daerah bisnis, macet dimana-mana," ujar Febi saat ditemui Kompas.com, Kamis (10/8/2017).

Sementara menurut Febi, tiap harinya ia bisa mendapat tugas mengantar barang di 30 titik lokasi di Jakarta. Apabila banyak ruas jalan yang melarang sepeda motor lewat, maka akan merepotkan pekerjaannya.

Baca: DPRD DKI: Perluasan Pelarangan Sepeda Motor Jangan Beratkan Masyarakat

"Kejar target untuk antar barang sekian banyak, bisa enggak sampai karena keburu macet. Lagi ramai pembangunan juga, lebih macet lagi sekarang," tutur Febi.

Moda transportasi alternatif lain berupa sepeda mungkin bisa menjadi solusi bagi warga yang berprofesi sebagai kurir. Namun, Febi sendiri menyayangkan jalur sepeda tersebut tidak disediakan pemerintah di jalan protokol seperti Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

"Bisa mungkin antar pakai sepeda, anti-macet dan ongkos ringan. Tapi jalurnya enggak ada dan enggak boleh lewat trotoar kan?" ujarnya.

Sementara, pengemudi ojek online Uber, Mochammad juga menyayangkan adanya wacana larangan sepeda motor melintas di Jalan HR Rasuna Said.

"Itu akan bikin susah karena jadi mesti cari jalan alternatif, jauh dan memutar malah macet lagi," ujar Mochammad.

Baca: Pengemudi Ojek Online: Kawasan Rasuna Said Titik Pusat Kami Cari Uang

Ditemui secara terpisah, Asep Karsidi, pengemudi ojek online Grab, mengatakan hal yang serupa.

"Ini bukan jadi masalah bagi driver seperti kita saja, tapi juga ke masyarakat, ke penumpang. Sekarang lagi banyak pembangunan, macet dimana-mana. Orang kan cari cepet jadi maunya naik motor," tutur Asep saat ditemui Kompas.com.

Asep berpendapat bahwa larangan sepeda motor tidak perlu diberlakukan tahun ini.

"Mending fokus selesaikan pembangunan dulu, nanti tahun depan mau benahi transportasi motor baiknya gimana, ya saya bisa mengerti deh, wong ini saja belum kelar," ujar Asep sambil menunjuk proyek pembangunan LRT yang sedang dikerjakan sepanjang Jalan HR Rasuna Said.

Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengeluarkan rekomendasi pelarangan motor di Jalan Rasuna Said.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, adanya wacana pelarangan sepeda motor di Jalan Rasuna Said dan jalan-jalan di wilayah lain sekitar Jakarta dilatarbelakangi kajian biaya transportasi dan angka kecelakaan di daerah-daerah tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/10/18190771/kata-pengendara-motor-soal-wacana-larangan-melintasi-rasuna-said

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke