Salin Artikel

Bestari: Gubernur DKI Masih Serius Enggak "Ngurusin" Pulau Seribu?

Sebab, Pemprov DKI Jakarta kerap beralasan bahwa Kepulauan Seribu masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

Adapun Kawasan Strategis Pariwisata Nasional merupakan program yang dicanangkan Kementrian Pariwisata Indonesia untuk mendukung percepatan pariwisata.

Penyusunan anggaran kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

"Saya titip tolong bicarakan di rapim, khusus kepada Saudara Gubernur, masih serius enggak ngurusin Pulau Seribu ini? Kalau enggak, serahkan saja kepada Banten sana, apa-apa alasannya selalu kebijakan nasional," ujar Bestari dalam rapat Badan Anggaran bersama eksekutif di Gedung DPRD DKI, Jumat (25/8/2017).

Bestari menilai, hingga saat ini belum banyak pariwisata yang dikembangkan di Pulau Seribu.

Apabila kebijakan ada di tingkat nasional, lanjut dia, Pemprov DKI seharusnya bisa melakukan lobi untuk menyusun pengembangan pariwisata di sana.

"Sampai sekarang Pulau Seribu enggak jadi apa-apa. Ada keengganan yang sangat besar dari Pemda DKI untuk mengembangkan Pulau Seribu sebagai destinasi wisata," kata dia.

Bestari pun ingin persoalan pengembangan Pulau Seribu ini menjadi catatan yang disampaikan dalam rapat paripurna DPRD agar Pemprov DKI lebih memerhatikan Pulau Seribu.

Bestari menyampaikan hal tersebut karena Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memangkas anggaran kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) grand design Kepulauan Seribu sekitar Rp 480 juta dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) APBD 2017.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya memangkas anggaran tersebut karena Kepulauan Seribu menjadi kawasan strategis pariwisata nasional sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.

Oleh karena itu, menuru dia, Kementerian Pariwisata-lah yang akan menyusun KLHS grand design Kepulauan Seribu.

"Setelah kami kaji itu ternyata kewenangannya pemerintah pusat, Kementerian Pariwisata. Jadi kami enggak boleh ngambil yang memang porsinya pemerintah pusat, daripada nanti terjadi duplikasi, kami salah, ya kami matikan (anggarannya)," kata Isnawa saat jeda rapat.

Isnawa mengaku telah berkonsultasi dengan Kementerian Pariwisata sebelum mematikan anggaran KLHS grand design Kepulauan Seribu itu.

Meskipun anggaran itu ditiadakan, lanjut Isnawa, Pemprov DKI Jakarta tetap ikut mengembangkan potensi pariwisata di Pulau Seribu.

"Kalau untuk kaitan dengan KLHS-nya, kami harus ikut aturan pemerintah pusat. Tapi bukan berarti kami lepas tangan, kami bagian dari timnya pemerintah pusat," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/25/13490841/bestari-gubernur-dki-masih-serius-enggak-ngurusin-pulau-seribu

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke