Penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi unjuk rasa terkait kasus meninggalnya bayi Tiara Debora.
"Sampai saat ini pemberitahuan mengenai akan adanya aksi demo belum masuk ke kami. Ini adalah antisipasi saja," ujar Kapolsek Kalideres, Kompol Efendi saat ditemui Kompas.com, Senin (11/9/2017).
Ia mengatakan, jumlah pasukan yang disiagakan di lokasi ini sebanyak 49 personel. Selain dari kepolisian dan TNI, penjagaan juga dilakukan tim keamanan internal rumah sakit.
Baca: RS Mitra Keluarga Kalideres Mengaku Tidak Tahu Debora Pasien BPJS
Petugas keamanan rumah sakit tak mengizinkan awak media memasuki kawasan rumah sakit walau hanya sekedar untuk mengambil gambar.
"Lebih baik menunggu di luar, karena manajemen kami juga sedang tidak ada di tempat," ujar seorang petugas keamanan.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta hari ini memanggil manajemen Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres untuk mengkonfirmasi kejadian yang menimpa bayi Tiara Debora.
Bayi berusia empat bulan itu meninggal dunia di RS Mitra Keluarga setelah sebelumnya disebut tidak menerima penanganan medis karena uang muka perawatan dari orangtua yang tidak mencukupi.
"Jawaban dari manajemen (RS) berbeda dengan (cerita) yang beredar di media. Hari Senin kami panggil bersama BPRS (Badan Pengawas Rumah Sakit), Kemenkes, dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk mencari kejadian yang sebenarnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, Minggu (10/9/2017).
Baca: Ada Perbedaan Cerita soal Debora, Dinkes DKI Panggil RS Mitra Keluarga Besok
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/11/12405301/antisipasi-unjuk-rasa-rs-mitra-keluarga-kalideres-dijaga-ketat