Salin Artikel

Saat Fadli Zon Minta Djarot Tak Gusur "Kampung Anies-Sandi"

Kampung Kebon Bayam merupakan sebuah permukiman yang tercatat terdiri dari 535 kepala keluarga (KK). Permukinan itu terletak di sisi utara eks Taman BMW. Rencana penggusuran Kampung Kebon Bayam dilatarbelakangi adanya rencana pembangunan stadion internasional di lahan yang tercatat memiliki luas 6,6 hektar itu.

Saat kedatangannya ke Kampung Kebon Bayam, Fadli menyatakan bahwa warga setempat mendukung pembangunan stadion di lahan eks Taman BMW. Namun, warga tersebut juga menuntut kejelasan nasib mereka di sana.

"Mereka mendukung pembangunan stadion, tetapi mereka juga mau jelas nasibnya karena di sini ada 535 KK dan infonya listrik serta air kemarin sempat diputus. Ini kan enggak manusiawi. Harus ada pembicaraan karena di sini ada semangat untuk penataan," ujar Fadli.

Fadli mengimbau Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk tidak mengambil menggusur Kampung Kebun Bayam dan menyerahkan penataannya kepada gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Gubernur sekarang ini kan masa waktunya tinggal menghitung hari, sebaiknya tidak mengambil tindakan drastis, jadi serahkanlah kepada gubernur dan wakil gubernur yang akan datang dan biarkan mereka yang menata," kata politisi Partai Gerindra itu.

Saat kampanye Pilkada DKI 2017, Sandiaga sempat mendatangi Kampung Kebon Bayam. Warga setempat pun menamai kampungnya itu dengan nama Kampung Anies-Sandi.

Penamaan Kampung Kebon Bayam menjadi Kampung Anies-Sandi bahkan dilakukan dengan seremonial potong pita, yang dilakukan langsung oleh Sandi. Setelah Sandi memotong pita, warga juga mengalungkan kalungan bunga kepadanya.

"Selamat Kampung Bayam kini sudah ganti jadi Kampung Anies-Sandi," ucap salah seorang warga yang menjadi pembawa acara kampanye Sandi.

Warga menyatakan perubahan nama dilakukan karena mereka menyakini Anies dan Sandi akan membawa perubahan. Dalam kampanyenya, Sandi memang sempat berjanji tidak akan menggusur Kampung Bayam jika terpilih.

"Kita tidak akan main gusur. Tapi akan kita tata kampung ini jadi baik lagi, jadi bagus lagi," ujar Sandi pada 25 Januari 2017.

Saat menanggapi permintaan Fadli, Djarot menyatakan bahwa pemerintahannya harus menegakan peraturan dan tidak boleh menoleransi pelanggaran.

"Terima kasih sarannya Pak Fadli Zon, tapi kami pemerintah itu harus menegakan peraturan. Kami tidak mungkin membela mereka-mereka yang melanggar, kita harus menciptakan ketertiban di sini," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.

Lihat juga: Djarot: Terima Kasih Fadli Zon tetapi Kami Harus Tegakkan Aturan

Namun Djarot menyatakan akan kembali mengecek status lahan permukiman Kampung Bayam. Jika memang permukiman ilegal, ia menegaskan Pemprov DKI akan menertibkannya.

Djarot menjanjikan Pemprov DKI juga akan memberi solusi bagi warga dalam setiap penertiban yang dilakukan, termasuk bagi warga Kampung Kebon Bayam.

"Kami tidak pernah menggusur orang kalau itu benar. Kami akan memindahkan, merelokasi warga supaya mereka mendapatkan tempat yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi keselamatan, kesehatan, dan keabsahannya," tegas Djarot.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/15/07522631/saat-fadli-zon-minta-djarot-tak-gusur-kampung-anies-sandi

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke